Kenali Virus Nipah, Virus Serupa dengan Corona Tingkat Kematian Capai 75 Persen

27 Januari 2021, 15:31 WIB
Ilustrasi Virus /TheDigitalArtist/Pixabay


POTENSIBISNIS - Setelah virus corona yang sebenarnya sampai saat ini belum terselesaikan, masyarakan kini kembali diributkan dengan virus Nipah. Virus yang ada sejak lama di dunia ini.

Virus Nipah pertama kali muncul di Malaysia dan Singapura pada tahun 1998 dan 1999.

Oleh karena itu, virus ini diberi nama Nipah, yang berasal dari sebuah desa di Malaysia, Sungai Nipah.

Baca Juga: Jokowi Klaim Keberhasilan Kendalikan Covid-19, Rocky Gerung: Apanya yang Mampu? Tiba-tiba Naik Satu Juta Kok

Virus ini pertama kali ditemukan pada babi peliharaan, lalu ditemukan pula di hewan-hewan lainnya seperti kucing, kambing, anjing, kuda, dan domba.

Ternyata penyebaran virus ini bukan hanya pada hewan, namun juga bisa menyerang manusia.

Seperti yang diungkapkan WHO dari situs resminya yang dikutip Potensibisnis.com dari Halo Youth, penyebaran virus Nipah dari hewan ke manusia ini karena ada kontak langsung antara babi yang sakit atau jaringan yang terkontaminasi dengan manusia.

Baca Juga: Ini Tiga Artis Pemain Ikatan Cinta saat Tampil Mengenakan Kerudung/Mukena Bikin Adem

"Saat terjadi wabah virus Nipah di Malaysia, yang juga mempengaruhi Singapura, sebagai besar infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringannya yang terkontaminasi" tulis WHO melalui situs resminya.

Selain di Malaysia dan Singapura, virus Nipah diketahui juga menyerang negara India dan Bangladesh.

Seperti pada Mei 2018, tiga orang di Kerala dilaporkan meninggal akibat 'virus Nipah' baru yang misterius.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini Live Streaming RCTI: Al akan Bocorkan Soal Reyna yang Sebenarnya ke Andin, Bikin Haru

Kejadian terjadi di wilayah Kozhikode, setelah itu pusat mengirim tim ke negara bagian selatan untuk menyelidiki masalah tersebut.

Infeksi virus Nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia melalui hewan, dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.

Seperti halnya mengkonsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi adalah sumber infeksi yang kemungkinan menjadi penyebab penularan terjadi.

Baca Juga: Ini Sumpah Jabatan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang Dilantik Presiden Jokowi

Tingkat kematian virus Nipah mencapai 75 persen dan sampai saat ini belum ada vaksinnya.
Dikutip Potensibisnis.com dari Bagikan Berita, terdapat gejala-gejala bagi orang yang terinfeksi virus Nipah.

Gejala dari infeksi virus Nipah ini bervariasi, mulai dari tidak ada gejala sama sekali hingga mengalami demam, batuk, sakit kepala, sesak napas, dan kebingungan.

Jika gejala memburuk pasien akan mengalami koma selama satu sampai dua hari.

Baca Juga: Presiden Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid -19 untuk Masyarakat Pertengahan Februari

Selain itu orang yang terinfeksi juga bisa mengalami komplikasi seperti peradangan otak dan kejang setelah pemulihan.

Diketahui bahwa tingkat kematian kasus virus Nipah diperkirakan mencapai 40 sampai 75 persen,

Hingga saat ini tidak ada obat atau vaksin khusus untuk infeksi virus Nipah meskipun WHO telah mengidentifikasi Nipah sebagai penyakit prioritas.

Perawatan insentif dan pemberian obat untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh masih digunakan untuk mengurangi efek dari gejala virus Nipah yang dialami oleh manusia.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler