Tahukah Anda, Vegetarian dan Perokok Lebih Rendah Terinfeksi Virus Covid 19

20 Januari 2021, 14:46 WIB
Ilustarasi Vaksin Covid 19 /pixabay.com/fernandozhiminaicela

POTENSIBISNIS - Menurut Survey yang dilakukan oleh Council of Scientific and Industrial Research di hampir 40 institutnya, menunjukan bahwa Vegetarian dan perokok ditemukan memiliki seropositif yang lebih rendah.

Oleh sebab itu vegetarian dan perokok mungkin berisiko lebih rendah terinfeksi Covid-19.

Untuk studinya, Council of Scientific and Industrial Research (CSIR) mengambil sampel 10.427 individu dewasa yang bekerja di laboratorium atau institusi dan anggota keluarganya, berdasarkan partisipasi sukarela, untuk menilai keberadaan antibodi terhadap SARS-CoV-2.

Baca Juga: Gubernur Jatim Bagikan Momen Bahagia, Khofifah Indar Parawansa: Selamat kepada Pengasuh Ponpes Salaf

Golongan Darah Anda Juga Dapat Memainkan Peran Penting

Survei tersebut juga menemukan bahwa mereka yang bergolongan darah 'O' mungkin kurang rentan terhadap infeksi.

Sementara orang dengan golongan darah 'B' dan 'AB' berisiko lebih tinggi, sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari TheHealthsite.com.

Baca Juga: Meniru Gaya Bicara dan Menikmati Hiburan Korea Selatan di Korea Utara Bisa di Penjara

Studi yang dipiloti CSIR-Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB), Delhi menyebutkan dari 10.427 individu, 1.058 (10,14 persen) memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2.

Aktivitas Antibodi Covid-19

Sebuah tindak lanjut pada 346 individu seropositif di antara sampel setelah tiga bulan menunjukkan tingkat antibodi yang 'stabil' hingga 'lebih tinggi' terhadap SARS-CoV-2.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Proyek Infrastruktur Harus Tetap Dijalankan Meski di Tengah Pandemi

Namun, aktivitas plasma untuk menetralkan virus menurun, Shantanu Sengupta, ilmuwan senior di IGIB dan salah satu dari rekan penulis makalah tersebut berkata.

Pengambilan sampel berulang dari 35 orang, pada enam bulan, menunjukkan penurunan kadar antibodi sementara antibodi penetral tetap stabil dibandingkan dengan tiga bulan.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: The Health Site

Tags

Terkini

Terpopuler