Ternyata Plesetkan Kata-Kata Ini Dapat Menghambat Pertumbuhan Anak, Berikut Penjelasan dari Psikolog

18 Desember 2020, 12:50 WIB
Ilustrasi: Cara mengajari anak berbicara dengan baik /Pexels/cottonbro

POTENSI BISNIS – Pernahkah anda mengajari anak kecil yang masih dalam masa pertumbuhan dengan menggunakan kata-kata lucu agar mudah diucapkan? Ternyata hal ini bukan merupakan langkah yang tepat loh!

Penggunaan kata-kata lucu seperti, Sayang jadi Tayang, Mobil jadi Mbum, Minum jadi Enum, dan lain sebagainya justru akan memperhambat pertumbuhan berbicara pada anak.

Seorang Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengingatkan orang tua untuk mengajari anak bicara dengan jelas dengan tidak merusak kosa kata, untuk membantunya belajar berpikir cepat.

Baca Juga: Waspadai Anak Kecanduan Gawai, Begini Cara Mengatasinya

Selain berpikir cepat, anak juga diharapkan bisa percaya diri. Salah satu yang bisa orang tua lakukan, memberikan kesempatan mereka untuk memilih dan merawat diri sendiri.

"Penting mengajari anak bicara dengan lebih jelas misalnya tidak memakai kalimat yang dilucu-lucuin. Katakan dengan kalimat jelas seperti bicara dengan orang namun lebih singkat," kata wanita yang akrab disapa Nina itu melalui webinar, sebagaimana dikutip dari Antaranews.com, Jumat, 18 Desember 2020.

Nina menyarankan orang tua membantu anak memperbanyak kosa kata dengan membaca dan mengajak mereka mengobrol. Saat kehabisan ide, bawa buku anak dan bacakan pada mereka.

Baca Juga: Sakit Tenggorokan dan Menggigil Bisa Jadi Gejala Covid-19, Hati-hati Kenali Sejak Dini

Dengan cara yang seperti ini, orang tua dapat membuka wawasan si kecil tentang apa yang ada di sekitarnya sehingga kemampuan berpikirnya lebih terstimulasi.

Untuk anak usia 1-5 tahun, bermain teka-teki semisal permainan menyembunyikan barang juga bisa menjadi pilihan untuk menstimulasinya berpikir cepat.

"Misalnya saat memilih baju, berikan pujian ketika anak menunjukkan perilaku baik, berikan kesempatan anak melatih kemampuan merawat diri misalnya mandi sendiri, makan sendiri sesuai kemampuan dia," tutur Nina.

Lalu, dengarkan dan beri respon positif saat anak mulai berinteraksi dengan org lain, ajak mereka untuk melakukan aktivitas permainan pretend play atau roleplay.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan! 5 Faktor Ini Dapat Sebabkan Rambut Rontok Hingga Kebotakan

Selain stimulasi, Nina juga mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang tercukupi, memberikan ruang aman untuk anak bergerak sebagai bagian komponen penting anak bisa tumbuh tinggi.

Potensi prestasi lain yang diharapkan muncul pada anak yakni aktif bersosialisasi. Menurut Nina, untuk menggali interaksi sosial anak, orang tua bisa mulai menggunakan bahasa utama dalam keseharian saat berkomunikasi agar dia terbiasa mengerti bagaimana berinteraksi dengan orang lain.***

Editor: Abdul Mugni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler