Keheningan kembali merajai Pondok Pelita setelah kepergian Arumi, tetapi ketegangan yang mengendap belum hilang sepenuhnya.
Aldebaran sadar bahwa perjuangannya belum selesai, dan ia berkomitmen untuk membongkar semua intrik dan rahasia yang telah merusak kedamaian keluarganya.
Pagi-pagi, Aldebaran sudah berada di depan pintu kamar Mama Rosa. Ia mengetuk perlahan, dan suara lembut sang ibu menyambutnya.
Ketika ia masuk ke dalam, ia melihat Mama Rosa duduk dengan tatapan lelah di wajahnya.
"Mama," gumam Aldebaran, mendekatinya dengan penuh kehangatan. "Aku di sini untukmu. Aku tidak akan membiarkan siapapun lagi menyakitimu."
Mama Rosa tersenyum tipis dan meraih tangan Aldebaran.
"Terimakasih, Nak. Kau adalah sinar harapanku di tengah kegelapan ini. Kita harus mengungkapkan semua kebusukan yang ada di keluarga ini."
Aldebaran mengangguk, merasa semakin teguh dalam tekadnya.
Mereka tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi cinta dan kebenaran akan menjadi pedoman mereka.