POTENSI BISNIS - Tantangan berat Persib Bandung setelah kalah dari Persija Jakarta dalam mengarungi seri III Liga 1 Indonesia 2021-2022.
Persib Bandung bisa saja dikudeta rivalitas mereka yakni Arema FC, PSIS Semarang dan Bali United, jika Supardi Nasir dkk terlambat bangkit setelah kekalahan 0-1 dari Persija Jakarta pada pekan ke - 12.
Persib Bandung tertahan di peringkat kedua dengan poin 25, hasil tujuh kemenangan, empat seri dan satu kalah.
Sementara itu, klub pesaing terdekat yang berada dibawah Persib Bandung yakni Arema FC dengan 23 poin, kemudian PSIS Semarang dengan 23 poin dan Bali United dengan 22 poin.
Tiga tim besar ini hanya menunggu Persib Bandung tergilincir pada pekan ke - 13 Liga 1 Indonesia.
Persib Bandung akan berhadapan dengan Persiraja Banda Aceh juru kunci klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021-2022 pada Rabu 24 November 2021 malam.
Kemenangan menjadi harga mati Persib Bandung karena Persiraja Banda Aceh sudah 10 pertandingan dijalani tak pernah menang.
Seperti dilansir dari website resmi Persib Bandung, persib.co.id, seri ketiga Liga 1 2021/2022 akan menjadi tantangan berat bagi Persib yang harus menjalani delapan laga dengan rentang waktu singkat.
Praktis, Pangeran Biru tak punya cukup waktu untuk melakukan persiapan lebih maksimal.
Baca Juga: Zodiak Selasa 23 November 2021: Aries, Taurus, Cancer, Gemini, Leo dan Virgo Jangan Hilang Harapan
Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya mengatakan, bukan hal mudah meningkatkan fisik pemain dengan waktu hanya satu minggu.
Selain itu, jarak waktu singkat juga akan menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi tim pelatih agar menjaga pemain tetap prima.
Persib Bandung menjalani persiapan hanya satu minggu setelah menyelesaikan seri kedua. Waktu singkat tersebut tetap coba dimaksimalkan sebelum tim kembali bertolak ke Yogyakarta.
“Seri ketiga akan berat sekali karena dalam kurun waktu enam minggu harus menyelesaikan delapan pertandingan. Waktu dari setiap pertandingan sekitar 3-4 hari,” kata pelatih berlisensi A AFC ini di Yogyakarta.
Dia mengatakan tidak mudah bagi pemain untuk bisa mencapai performa puncak hanya dengan persiapan satu minggu. Namun, Yaya berharap, fisik anak asuhnya akan terbantu dengan kondisi mental pemain yang sudah bagus sejauh ini.
“Terus terang dengan metode yang ada, bukan hal mudah dalam waktu seminggu mencapai performa yang bisa dibilang 100 persen. Bisa 80 persen sudah cukup bagus. Terpenting saat ini adalah terus meningkatkan dan mempertahankan apa yang sudah menjadi hal positif,” ucapnya.***