"Sehingga nflasi terus meningkat dan pemulihan ekonomi dari Covid-19 berlanjut,” ujarnya.
Ibrahim menjelaskan, pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS menguat pada akhir pekan lalu.
Semua itu terjasi karena pelaku pasar mencermati laju bank sentral utama dunia.
"Sehingga bisa menanggapi inflasi dengan menaikkan suku bunga," jelasnya.
Di samping itu, Presiden Fed Chicago Charles Evans, menjadi salah satu pembuat kebijakan dovish di The Fed.
Charles mengatakan, jika dirinya berpikiran terbuka untuk mengubah kebijakan moneter pada 2022 bila inflasi terus naik.
Sementara, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde masih kesulitan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga
Kesulitan itu Christine alami karena terkendala gelombang keempat dampak Covid-19.***