Jelang Lebaran, Pemprov Jabar akan Lakukan Stimulus Harga Kebutuhan Pokok

- 10 Mei 2021, 19:14 WIB
Pedagang daging sapi di pasar tradisional pananjung sedang melayani pembeli.
Pedagang daging sapi di pasar tradisional pananjung sedang melayani pembeli. /Muslih Suprianto/DeskJabar.com/

POTENSI BISNIS - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat M. Arifin Soedjayana mengatakan harga kebutuhan pokok berpotensi akan naik dalam dua atau tiga hari sebelum Lebaran Idul Fitri 2021.

Menurutnya, H-3 menjelang lebaran, akan banyak sekali masyarakat yang membeli kebutuhan pokok untuk menyambut hari Raya Idul Fitri.

"Upaya yang dilakukan adalah memantau harga dengan maksud agar stabilitas harga terjaga, memantau pasokan dan stok barang. Jangan sampai barangnya kurang," ujar Arifin, Senin, 10 Mei 2021, dilansir dari jabarprov.go.id.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri 2021, Permintaan Kebutuhan Pokok Masyarakat di Bandung Alami Kenaikan 

Arifin mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mulai mengantisipasi lonjakan harga komoditas barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri.

Untuk pemantauan harga, pasokan, dan stok intens akan dilakukan di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

Arifin menjelaskan, Pemda Provinsi Jabar akan berupaya secara intens memonitor perkembangan harga di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan melakukan stimulus.

"Salah satu stimulus yang dilakukan adalah mengecek langsung harga dan pasokan ke pasar-pasar dan toko swalayan," katanya.

"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idulfitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat agar harga mendekati kestabilan," lanjutnya. 

Baca Juga: Bongkar Poligami Ustaz Jefri Al Buchori, Umi Pipik: Bukan untuk Membuka Aib

Arifin menegaskan, Pemprov Jabar bersama Bank Indonesia (BI) Jabar akan memberikan perhatian khusus untuk memantau harga daging sapi dan daging ayam broiler.

"Harga kedua komoditas tersebut memiliki kecenderungan melonjak menjelang Idulfitri," jelas Arifin.

"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus. Tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," ujarnya.

Baca Juga: Raditya Dika Berbagi Tips Kantongi Uang Rp100 Juta di Usia 25 Tahun: Persiapan yang Bertemu dengan Kesempatan

"Ada program Pasar Juara. Pasar Juara ini tidak hanya dari fisik, tapi juga dari mental pedagang dan pengelola pasar, untuk menaikkan harga jangan terlalu tinggi," lanjutnya. 

Sampai saat ini, fluktuasi harga pangan hanya terjadi pada gula pasir. Harga rata-rata gula pasir per hari ini  berada di angka Rp13.700 per kilogram. Sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir di kisaran Rp12.500 per kilogram.

"Karena konsumsi gula pasir menjelang hari raya Idulfitri konsumsinya tinggi yang mengakibatkan harga tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp 13.700 per kilogram, upaya Pemda Provinsi Jawa untuk stabilisasi harga gula pasir sesuai harga eceran tertinggi (HET), yaitu sebesar Rp 12.500,- dilaksanakan operasi pasar dari distributor penugasan Kementerian Perdagangan RI selama 6 hari dari tanggal 4 Mei 2021 sampai 9 Mei 2021 di 11 pasar Kota Bandung," tutup Arifin.***

 

Editor: Babah Pram

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah