Network
POTENSI BISNIS – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengunjungi Pasar Induk Kramat Jati pada Rabu, 7 April 2021.
Mendag Lutfi memastikan langsung harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang Ramadhan 2021.
Muhammad Lutfi menjamin harga dan kebutuhan pokok stabil menjelang Ramadhan dan dengan pasokan tersedia secara stabil.
Baca Juga: Tertarik Bisnis Makanan Untuk Sahur, Perhatikan Hal Ini
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Aggur untuk Kesehatan Anak
“Saya bisa pastikan bahwa puasa Ramadhan tahun ini harga barang-barang stabil, terjangkau, bahkan dengan adanya panen kemungkinan besar akan menurun,” kata Muhammad Lutfi dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA pada Rabu, 7 April 2021.
Mendag mengatakan, pasokan barang dan harga dari induk, sebagai acuan harga jual di pasar ritel sampai ke konsumen.
Bahkan bahan harga kebutuhan pokok diperkirakan akan turun menjelang Ramadhan.
Baca Juga: Jang Ki Yong, Chae Soo Bin dan Krystal akan Beradu Akting dalam Film 'Sweet and Sour'
“Saya mengecek ketersediaan barang ke Pasar Induk Kramat Jati untuk memeriksa dari hulunya. Jadi, kalau kita bisa lihat tadi, semua barang bisa dibilang stabil, bahkan menurun,” kata Mendag.
Dijelaskannya, jika harga bawang merah berada dikisaran harga Rp18.000 sampai Rp21.000 per kilogram.
Lalu harga cabai keriting mengalami penurunan, yang sebelumnya berada pada harga Rp100.000 per kilogram, saat ini dengan harga sekitar Rp70.000 per kilogram.
Baca Juga: Lagu Solo Chanyeol Duduki Peringkat Pertama di iTunes pada 24 Negara Termasuk Indonesia
“Bahkan ketika nanti panen malah akan menurun lag. Begitu pula dengan cabai merah,” kata Muhammad Lutfi.
Selanjutnya harga bawang putih mempunyai harga sekitar Rp18.000 sampai Rp21.000 perkilogram, yaitu hampir sama dengan harga bawang merah.
Sehingga dipastikan jika harga tersebut ketika sampai di pelanggan tidak terlalu mahal yaitu kisaran Rp32.000 sampai Rp35.000 per kilogram.
Berhubungan dengan harga cabai merah yang sangat sensitif, Mendag sedang berusaha mencari cara agar harganya tidak mudah naik ataupun turun saat adanya panen ataupun paceklik.
“Kalau cabai kan saya utarakan, bahwa ini barang yang sangat bergejolak ketika panen dan paceklik. Jadi saya berupaya supaya barang ini bisa bertahan lebih lama dan pola tanamnya supaya bisa dipisahkan. Supaya, jangan lagi ketika panen bersamaan harga jatuh namun ketika paceklik harga naik,” ujarnya.
Muhammad Lutfi mengatakan jika belum ada tindakan untuk mengimpor berbagai jenis kebutuhan pokok. Karena pasokan kebutuhan pokok di Indonesia telah dapat dipenuhi.***
