Kemenparekraf Dukung Staycation di Tengah Pandemi Covid-19  

- 2 April 2021, 13:10 WIB
ilustrasi staycation
ilustrasi staycation /ANTARA

 

POTENSI BISNIS - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia berharap staycation atau berlibur di sekitar tempat tinggal mampu mendorong pariwisata dan ekonomi.

Adanya staycation itu, pada saat liburan akhir pekan akan membawa dampak yang bagus terhadap sektor pariwisata maupun ekonomi lokal.

Staycation inipun sesuai dengan kondisi saat ini, dimana di tengah pandemi Covid-19 ini banyak pembatasan di tempat wisata maupun perjalanan..

 Baca Juga: Kemenparekraf Bakal Kembalikan Geliat Pecinta Layar Lebar

Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf Taufik Nurhidayat menyampaikan untuk staycation sendiri harus terus ditingkatkan melihat dengan kondisi pendemi Covid-19 ini.

"Sekarang di situasi pandemi, sesuai dengan arahan Menparekraf Sandiaga Uno juga, adanya pembatasan (di tempat wisata saat long weekend) juga dalam rangka untuk meningkatkan ekonomi lokal," kata Taufik saat dihubungi ANTARA, Jumat, 2 April 2021.

Staycation sebenarnya diprediksi akan terus menjadi tren bagi masyarakat yang rindu berlibur di tengah situasi pandemi Covid-19.

 Baca Juga: Menpora Sebut Tuan Rumah Siap Laksanakan PON XX

"Staycation ini hadir karena adanya pandemi yang melanda sejak 2020. Ini membuat orang membatasi perjalanan ke luar, takut melakukan pergerakan dan perjalanan, ditambah lagi kebijakam pemerintah untuk membatasi bisnis dan wisata. Setelah berjalannya waktu, kebutuhan wisata jadi tinggi sekali," ujar Taufik.

"Lamanya pandemi Covid-19 ini tidak bisa diprediksi, dan angkanya tetap masih tinggi. Tren staycation akhirnya jadi panjang, dan masyarakat melakukan perjalanan di lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka," lanjutnya.

Baca Juga: Jabar Digital Service Buka Lowongan Untuk S1, Cek Syaratnya

Bagi para pelaku sektor pariwisata seperti hotel, mampu menyediakan fasilitas tempat bekerja sekaligus wisata bagi para pengunjung. 

"Dengan inilah mampu mendukung minat masyarakat akan staycation yang kian meninggi," ucapnya.

"Karena biasanya mereka yang melakukan staycation juga melakukan pekerjaannya, jadi hotel sebaiknya menyediakan sarana bekerja seperti internet yang kuat, serta sarana berwisata karenabsat staycation biasanya entah pergi sendiri atau bersama keluarga kecil. Bisa dengan seperti adanya atraksi atau lahan yang bisa dilakukan untuk outdoor activities," imbuhnya.

 Baca Juga: BOCORAN IKATAN CINTA Jumat, 2 April 2021 Sinopsis: Al Ajak Andin Cari Bukti Lagi, Elsa Semakin Berulah

Menurutnya, para pelaku usaha harus memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), guna menerapkan protokol yang ketat.

"Begitupun bagi para wisatawan juga harus tetap peduli akan protokol kesehatan di tempat umum khususnya tempat wisata. Tamu harus peduli, kita harus menjadi pelopor," bebernya.

Melihat kondisi peningkatan kasus Covid-19 yang terus meningkat, Taufik menegaskan untuk mendukung kebijakan dan pembatasan yang dibuat oleh pemerintah agar meniadakan mudik Idul Fitri 1442 H.

"Beberapa waktu lalu tepatnya saat pernah terjadi saat Natal dan tahun baru di mana orang-orang sudah merasa jenuh dan mereka lepas saat libur panjang," ujarnya.

"Pemerintah membatasi pergerakan yang terlalu besar seperti mudik, memang bagusnya (pergerakan itu) dibatasi. Artinya, kita mencegah transmisi Covid-19 dan dengan kita tidak pulang itu adalah kembali ke bagaimana menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitarnya," lanjutnya.***

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah