Impor Jadi Perlakuan Sadis yang Dialami Petani Garam Sumenep Setiap Kali Panen

- 14 Maret 2021, 12:34 WIB
Ilustrasi. Petani garam Pantai Rembang. ada kesan waktu impor selalu berdekatan dengan waktu panen garam, sehingga berpengaruh terhadap harga garam rakyat.
Ilustrasi. Petani garam Pantai Rembang. ada kesan waktu impor selalu berdekatan dengan waktu panen garam, sehingga berpengaruh terhadap harga garam rakyat. /Instagram @puthutea/

Baca Juga: Selamat Hari Raya Nyepi 2021: Berikut Ini Makna dan Proses Ibadat Umat Hindu

Karena jika impor dibuka sementara garam rakyat masih melimpah, bisanya akan semakin membuat harga semakin turun.

“Semoga harapan petani ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah pusat untuk mempertimbangkan ulang rencana impor tahun ini,” harap lelaki yang juga menjadi guru kontrak ini.

Sementara itu anggota Komisi II DPRD Sumenep Risnawi, mendukung langkah para petani.

Karena selama ini ada kesan waktu impor selalu berdekatan dengan waktu panen garam, sehingga berpengaruh terhadap harga garam rakyat.

“Aspirasi para petani ini akan kita sampaikan ke pusat, melalui pemerintah daerah, semoga dalam waktu dekat harganya bisa berpihak pada petani,” singkatnya.

Produksi garam tahun lalu di Sumenep ditarget 236.000 ton, yang tersebar pada sejumlah kecamatan.

Di antaranya, kecamatan Kalianget, Gapura, Saronggi, Peragaan Giligenteng, Talango, Dungkek, dan kecamatan Raas.***

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah