Network
POTENSI BISNIS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional 2021 adalah mengundang investasi baru sebesar-besarnya.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi akibat dampak pandemi tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Kunci growth, pertumbuhan ekonomi kita adalah investasi. Karena tak mungkin kita menambah drastis APBN kita. Artinya kuncinya ada di investasi,” ujar Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 dari Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021, dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.
Baca Juga: Targetkan Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, Mendikbud Siapkan Dana BOS
Presiden Jokowi menyampaikan salah satu dampak dari pandemi Covid -19 telah membuat angka pengangguran di Indonesia mencapai 10 juta orang.
Hal ini disebabkan dua faktor, yaitu hilangnya pekerjaan akibat pandemi Covid -19 serta tambahan dari angkatan kerja baru.
Ia berharap dengan masuknya investasi baru dapat kembali membuka banyak lapangan kerja.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 13 Hari Ini Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya agar Lolos Seleksi
"Serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya, ini yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sudah ada sekarang ini 10 juta pengangguran di negara kita, baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru,” kata Presiden Jokowi.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menegaskan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen di 2021 bisa tercapai.
Target tersebut bukan sesuatu yang mudah, butuh kerja keras extra dan terobosan kebijakan, sebab pada tahun lalu ekonomi Indonesia terperosok ke level kontraksi minus 2,09 persen.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan yang Membuat Tubuh Lebih Sehat di Tengah Pandemi
“Target growth (pertumbuhan) yang ada di APBN sebesar 5 persen itu harus betul-betul tercapai. Tahun 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi dengan optimisme,” ujar Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi minta kebijakan perdagangan dapat mengundang aliran masuk investasi. Kebijakan perdagangan juga harus dapat memulihkan sektor-sektor ekonomi yang pada tahun lalu terkontraksi akibat dampak pandemi Covid -19.
“Sektor-sektor mana yang terganggu dan harus diapakan. Apakah diberi insentif, stimulus,” ujarnya.***
