Potensi Bisnis: Jarang Dilirik, Padahal Bisa Hasilkan Uang di Tengah Pandemi, Inilah Bank Sampah

- 18 Desember 2020, 13:00 WIB
APARATUR Pemkot Bekasi bersama petugas Bank Sampah Induk Patriot menimbang sampah anorganik yang disetorkan instansi pada program Sedekah Sampah di Plaza Pemkot Bekasi, Senin 21 Oktober 2019. Terjadi lonjakan pengumpulan sampah hingga dua kali lipat pada bulan ketiga penyelenggaraan program.*/ RIESTY YUSNILANINGSIH/PR
APARATUR Pemkot Bekasi bersama petugas Bank Sampah Induk Patriot menimbang sampah anorganik yang disetorkan instansi pada program Sedekah Sampah di Plaza Pemkot Bekasi, Senin 21 Oktober 2019. Terjadi lonjakan pengumpulan sampah hingga dua kali lipat pada bulan ketiga penyelenggaraan program.*/ RIESTY YUSNILANINGSIH/PR /RIESTY YUSNILANINGSIH/PR

"Ke depannya, kami berencana untuk bisa mendaur ulang sampah plastik menjadi biji plastik dan produk lain,” katanya. Dibalik sampah plastik yang menggunung, banyak pihak yang mengantungkan hidupnya di sektor tersebut. Christine menyebutkan bahwa label negatif sampah plastik menutup sebelah mata sebagian orang.

Temuan lain di Kecamatan Cisauk, Banten terdapat 10 bank sampah. Setiap bank sampah mempunyai mitra untuk mengumpulkan sampah. Satu diantaranya adalah bank sampah Bumi Hijau Cemerlang yang merekrut 213 anggota dengan mtra pengepul sebanyak 6 orang dari 6 titik yang berbeda.

"Sampah plastik jenis tertentu bisa dimanfaatkan oleh pihak yang membutuhkan," kata Crishtine.

Masih dikecamatan Cisauk, Bank Sampah Papandayan Indah mengaku satu diantara jenis sampah yang bisa didaur ulang berbahan PET (Polyethylene Therepthalate), saat ini mereka masih melakukan pendauran ulang sampah tersebut. Limbah sampah PET sangat dicari para pengepul karena karena semua bagiannya bisa didaur ulang menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Didukung dengan data 5 bank sampah yang memberikan keterangan sampah plastik ini memiliki nilai tinggi.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Cara Mudah Tentukan Kebutuhan Pasar, Agar Jualan Makin Laku

Bisa dilakukan simulasi jika anda sebagai pengepul sampah. Pertama salurkan sampah-sampah tersebut ke bank sampah dan anda mendapatkan Rp1500 per kilogramnya. Kedua, bank sampah menjualnya ke pengepul dengan nilai Rp2500 per kilogram.

Ketiga sampah didaur ulang menjadi biji plastik. Setelah menjadi biji plastik, para pengepul menjualnya ke supplier pembuat benang, ember, gayung, bahkan kaos dan bernilai sebesar Rp5000 hingga Rp7000 per kilogram. Bisa anda bayangkan, Harga awal Rp1500 per-kilo jika didaur ulang bisa menjadi Rp7000.

Bank sampah dan pengumpul sampah menampung limbah sampah plastik yang layak didaur ulang. Mereka memiliki peran ganda dari pekerjaan pengepul sampah yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, diwaktu yang sama menyelamatkan lingkungan dari parahnya pencemaran akibat limbah plastik.

Sampah plastik menyumbang lapangan pekerjaan dan berkontribusi menggerakan perekonomian. Pengakuan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), 70 persen plastik daur ulang sudah di ekspor ke luar negeri.***

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah