IHSG Hari Ini Menguat di Tengah Bursa Regional dan Global yang Terkoreksi

12 Oktober 2021, 12:51 WIB
Ilustrasi: IHSG Hari Ini Menguat di Tengah Bursa Regional dan Global yang Terkoreksi.* /pixabay

POTENSI BISNIS - Di tengah terkoreksinya bursa saham regional dan bursa global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia menguat pada Selasa pagi.

IHSG dibuka dalam perdagangan menguat 2,62 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.462,32.

Sementara itu, untuk kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,61 poin atau 0,06 persen ke posisi 942,16.

Baca Juga: IHSG Hari Ini 30 November Dibuka Melemah, Berpotensi Naik Dibanyangi Aksi Ambil Untung

"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mixed. Minimnya sentimen dalam negeri dan aksi tunggu pasar pada laporan kinerja kuartal III, menjadi penggerak indeks hari ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dikutip potensibisnis.com dari ANTARA.

Sedangkan di bursa saham AS, dominan indeks kembali terkoreksi pada awal pekan lantara investor mempertimbangkan tanda-tanda inflasi yang tengah berlangsung.

Sehingga tantangan terkait pasoka, serta menunggu lebih banyak data tentang pendapatan perusahaan.

Baca Juga: BRI Paparkan Keberhasilan Transfomasi BRIVOLUTION dalam Ajang INDI 4.0

Bank-bank besar siap untuk melaporkan minggu ini seperti JPMorgan Chase (JPM), Bank Amerika (BACA), Morgan Stanley (NONA) dan Goldman Sachs (GS).

Kemudian, kenaikan lebih lanjut dalam harga komoditas meningkatkan kekhawatiran atas inflasi menuju musim pendapatan perusahaan.

Untuk investor, kenaikan harga komoditi secara luar telah mengancam akan memberikan tekanan lebih lanjut pada marjin perusahaan.

Baca Juga: Indeks Saham Asia Melemah Tertekan Kecemasan Kenaikan Dolar AS

Perusahaan telah bergulat dengan sejumlah tantangan sisi penawaran, termasuk kemacetan pelabuhan dan kelangkaan tenaga kerja.

Hal itu diperkirakan akan menyeret pertumbuhan laba menuju musim pendapatan kuartal ketiga terakhir pekan ini dan selama bulan depan.

Di tempat lain, Evergrande masih belum membayar investor obligasi. Beberapa pemegang obligasi mengatakan, mereka belum menerima uang mereka.

Baca Juga: BRI Shop Master Class, Ribuan Mitra Merchant Ekspansi Bisnis ke Online

Sehingga total bunga yang harus dibayar pengembang menjadi sebesar 184 juta dolar AS.

Sedangkan dari komoditas, harga minyak WTI cenderung di level 80 dolas AS per-barel.

Harga baru bara naik signifikan setelah provinsi Shanxi menangguhkan produksi 60 tambang batu bara kerena hujan deras pada pekan lalu menyebabkan tanah longsor di banyak kota.

Adapun penghentian produksi tambang batu bara di Shanxi menambah tekanan baru pada China yang sudah berjuang dengan krisis energi.

Hal itu bahkan, telah menyebabkan penjatahan listrik untuk pabrik-pabrik dan bahkan menyebabkan pemadaman di pemukiman penduduk.

Bursa saham regional Asia pagi tadi antara lain indeks Nikkei melemah 269,36 poin atau 0,95 persen ke 28.228,84.

Indeks Hang Seng turun 260,81 atau 0,99 persen ke 25.074,28 dan indeks Straits Times terkoreksi 17,38 poin atau 0,56 persen ke 3.096,11.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler