Ikan Hias Indonesia Peringkat Keempat, KKP Optimis akan Menjadi Pengekspor Nomor Satu Dunia

21 April 2021, 22:14 WIB
Raiser Ikan Hias Cibinong, Bogor, Jawa Barat /Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan


POTENSI BISNIS - Komoditas ikan hias Indonesia saat ini di peringkat keempat setelah Jepang, Singapura, dan Spanyol.

Sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimis Indonesia dapat menjadi negara pengekspor komoditas ikan hias nomor satu dunia.

Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Artati Widiarti mengutarakan, soal keyakinan.

Baca Juga: Arwana Rajanya Ikan Hias, Simak Beberapa Keistimewaannya Berikut ini

"IsyaAllah, Indonesia akan menjadi negara pengekspor ikan hias nomor satu di dunia," kata Artati Widiarti di Jakarta, pada Rabu, 21 April 2021 dilansir dari ANTARA.

Menurut Artati, pihaknya telah menyiapkan peta jalan guna mempercepat pengembangan industri ikan hias secara nasional, mulai dari hulu hingga ke hilir.

Artati juga mengatakan, RPJMN 2020-2024 juta terdapat strategi pembangunan ikatan hias seperti peningkatan produksi dan mutu.

Baca Juga: Terkait Hilang Kontak Kapal Selam KRI Nanggala 402, Singapura dan Australia Tawarkan Bantuan

Kemudian perdagangan dan promosi, konservasi spesies dan habitat ikan endemik, keterpaduan data serta informasi, kemudian sosialisasi dan edukasi publik.

Artati pun berpendepat, kalau standar, regulasi teknis dan penilaian kesesuaian juga berperan penting dalam peningkatan daya saing serta nilai tambah pada pelaksanaan strategi tersebut.

"Kami memiliki peran strategis tak hanya untuk menyiasati peluang besar baru dan promosi, namun juga untuk lebih memacu dan meningkatkan pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia Internasional," ujarnya.

Baca Juga: Mensos Risma Tidurkan 21 Juta Data Warga Ganda di New DTKS Kemensos

Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP KKP, Machmud menuturkan, nilai transaksi ikan hias global secara umu mencapai 6,8 miliar dolar AS pada tahun 2019.

Menurutnya, angka tersebut untuk transaksi sarana pendukung seperti tanaman hias, pakan, akuarium, dan lain sebagainya.

Merujuk pada globenewswire.com, angkat tersebut diprediksi akan naik terus menjadi 11,3 miliar dolar AS pada 2025.

Baca Juga: UPDATE: Alur Penyaluran Bansos DTKS Kemensos, Cek Link Berikut

"Ini peluang untuk kita meningkatkan ekspor, jadi orang sudah cenderung menikmati ikan hias sebagai upaya menyalurkan hobi dan kesehatan," kata Machmud.

Dirinya menerangkan, berdasarkan penggunaannya, pasal global ikan hias tersegmentasi pada residensial (perumahan) dan komersial.

Segmen perumahan mendominasi pasar global seiring meningkatnya populasi masyarakat yang tinggal di daerah urban.

Kedepannya, Machmud berharap agar segmen komersial juga bisa meningkat seiring peningkatan penggunanaan aquarium sebagai dekorasi di Hotel, Restoran, Pusat perbelanjaan dan Kompleks perkantoran.

Berdasarkan data KKP dalam kurun beberapa tahun terkahir produksi kan hias nasional terus mengalami peningkatan dari 1,19 miliar ekor pada 2017 menjadi 1,22 miliar ekor pada 2018.

Kemudian tumbuh menjadi 1,68 miliar ekor dengan nilai mencapai Rp19,81 triliun pada tahun 2019.

Adapun lima negara utama tujuan ekspor ikan hias Indonesia itu di antaranya, Tingkok, Amerika Serikat, Rusia, Kanada dan Singapura.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler