KKP Berdayakan Perempuan Nelayan Melalui Pelatihan Diversifikasi

29 Maret 2021, 15:22 WIB
Nurlina, perempuan nelayan asal Sulawesi Selatan. /DOK. Image Dynamics/


POTENSI BISNIS - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berharap mampu memberdayakan perempuan nelayan dalam rangka menegakan keadilan gender. Hal itu didorong KKP melalu pelatihan diversifikasi.

KKP telah merencanakan langkah-langkah untuk pemberdayaan perempuan nelayan istri petani nelayan ini. Satu diantaranya melalui pelatihan diversifikasi.

Anda pastinya penasaran apa itu pelatihan diversifikasi?

Baca Juga: KKP Rancang 3 Program Unggulan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 2024

Pelatihan diversifikasi dalam sektor usaha merupakan usaha pemerintah kepada masyarakat untuk mengetahui strategi perusahaan pada sisi pemasaran produk baru, layanan baru, dan pasar baru.

Tak hanya itu, pelatihan diversifikasi juga menuntut pelaku usaha untuk bisa mengembangkan teknologi yang  bertujuan meningkatkan jumlah penjualan dan mendapatkan hasil yang berlimpah.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap KKP, M Zaini mengungkapakan pemerintah terus mengupayakan pemberdayaan perempuan pada sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga: Perhatikan! Berikut 5 Makanan Penyebab Gigi Cepat Berlubang

"KKP terus mengupayakan keadilan gender bagi masyarakat kelautan dan perikanan dengan arah kebijakan pengarusutamaan gender," ujar Zailani dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA pada Senin, 29 Maret 2021.

Ia mengungkapkan kegiatan pelatihan ini diselenggarakan oleh Dirjen Perikanan Tangkap yang bekerja sama dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan (BRSDMKP) dengan tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kompetensi wanita nelayan Desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung.

Baca Juga: Polisi akan Menyilidiki Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Zaini melanjutkan perempuan yang akan mengikuti pelatihan merupakan istri nelayan dan akan diberikan pembekalan untuk berkreasi, berinovasi dan mengembangkan potensi alam Desa Suak Gual.

Menurut Zaini manfaat yang didapatkan dari mengikuti pelatihan ini adalah untuk menghasilkan nilai tambahan dan mendukung perekonomian keluarga nelayan  

"Program ini merupakan salah satu prioritas KKP untuk memajukan masyarakat kelautan dan perikanan termasuk di dalamnya wanita nelayan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu kebijakan KKP yang berasaskan pengarusutamaan gender," ujar Zaini.

Baca Juga: Jelang Duel Persita Tangerang vs Persib Piala Menpora, Robert Albert Rencakan Rotasi Pemain

Apa saja yang dilakukan perempuan nelayan selama pelatihan diversifikasi?

Zaini menerangkan perempuan nelayan diberikan materi tentang pembuatan olahan produk perikanan berupa bakso dan abon ikan, juga dijelaskan bagaimana cara pengemasan produk yang baik.

Selain itu, perempuan nelayan diberikan juga materi tentang kreasi kulit kerang dan driftwood yang didaur ulang menjadi bingkai foto, gantungan kunci, gelang, dan hiasan lainnya.

Baca Juga: Intip 5 Cara Mudah Segera Temukan Pasangan Hidup

Hasil dari daur ulang tersebut dapat dijadikan souvenir khas Desa Suak Gual yang dapat dipasarkan kepada wisatawan.

Direktur Perizinan dan Kenelayanan, RIdwan Mulyana menambahkan kegiatan ini juga didukung oleh PT. XL Axiata yang memberikan literasi digital.

"Perkembangan teknologi menjadi salah satu peluang usaha melalui digitalisasi pemasaran produk usaha wanita nelayan. Selain itu juga didukung PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) untuk mempermudah pengiriman produk perikanan di Desa Selat Gual," ujar ridwan.

Zaini melanjutkan fasilitas pendanaan usaha nelayan dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) dan perbankan.

Berdasarkan data KKP, realisasi pencairan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor kelautan dan perikanan nasional mencapai Rp5,2 triliun pada 2020.

Selain itu, Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah yang dicapai cukup rendah di bawah 1 persen yaitu sebesar 0,99 persen, dan NPL sebesar 0,07 persen pada Oktober 2020.

Peningkatan terjadi dari sisi jumlah debitur, sebanyak 173.355 debitur, meningkat 41,669 persen dari jumlah debitur pada 2019 sebanyak 122.349 debitur.

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler