POTENSI BISNIS - Akhirnya yang ditunggu tiba juga. Pemerintah secara resmi membuka pendaftaran program pelatihan Kartu Prakerja di tahun 2021 pada Selasa, 23 Februari 2021.
Secara resmi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, membuka pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12.
Pada pembukaan yang dilakukan virtual conference, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah secara keseluruhan menyiapkan total anggaran Rp20 triliun.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1005: Menolong Sanji dan Misteri Dibalik Sosok Penyelamat Akazaya 9
"Bismillah, maka program Kartu Prakerja tahun 2021 atau gelombang 12 ini saya nyatakan dibuka," ujar Airlangga Hartarto, seperti dikutip PotensiBisnis.com.
Untuk seleksi Kartu Prakerja Gelombang 12 secara resmi akan dibuka dengan kuota 600.000 orang.
Karena kuota terbatas, warga uang berminat ikut pelatihan, diminta segera mendaftar. Dengan alasan kuota terbatas itu, maka jika sudah terpenuhi, pendaftaran akan segera ditutup.
Baca Juga: Top Skor Liga Italia: Christiano Ronaldo Melesat Geser Lukaku
Airlangga Hartarto mengatakan, kuota dibuka untuk 600 ribu peserta lantaran menyesuaikan dengan kapasitas kemampuan teknologi yang dimiliki.
"Gelombang 12 akan dibuka. Kuota 600 ribu peserta. Hal itu merupakan kemampuan teknologi dari kartu Prakerja," jelas Airlangga dalam virtual conference.
Untuk penyaluran program Kartu Prakerja agar terserap, maka pemerintah akan membagi program dalam dua semester.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan: Berikut 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Mulai dari Sekarang
Pada semester pertama tahun 2021, pemerintah menganggarkan Rp 10 triliun, dengan target peserta mencapai 2,7 juta.
Untuk semester pertama ini, diharapkan pendaftaran bisa selesai pada akhir Maret 2021.
"Diharapkan selesai Maret mendatang. Target peserta 2,7 juta, dengan anggaran Rp 10 triliun," jelas Airlangga.
Hak penerima program Kartu Prakerja
Peserta yang menerima program Kartu Prakerja 2021 ini berhak atas bantuan pemerintah.
Satu di antara yang akan didapat adalah bantuan pelatihan, berupa insentif pasca-pelatihan dan insentif pasca-survei.
Peserta akan mendapat nilai manfaat bantuan pelatihan Rp 1 juta. Kemudianm insentif pasca-pelatihan dengan total Rp2,4 juta. Dengan rincian Rp600.000 dikali 4 bulan.
Insentif pasca-survei total Rp150.000 dengan rincian Rp50.000 dikali 3 survei.
Total insentif yang akan diterima adalah Rp 1 juta (bantuan pelatihan).
Kemudian ditambah Rp2,4 juta (insentif pasca-pelatihan), lalu ditambah Rp150.000 (insentif pasca-survei) yakni Rp3,550 juta.***