Jawa Timur Ekspor Tokek Kering 2,9 Ton Melalui KPS

1 Desember 2020, 07:44 WIB
Ilustrasi: Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya, memeriksa ribuan tokek kering dan ular kering yang akan diselundupkan ke Tiongkok. //FOTO ANTARA//Bhakti Pundhowo/EI/pd/09

POTENSIBISNIS - Jawa Timur mengekspor 2,9 ton tokek kering ke China, setelah Kementerian Pertania (Kementan) melalui Karantina Pertanian Surabaya (KPS) melakukan sertifikasi komoditas senilai Rp117 juta.

Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi menyampaikan potensi ekspor tokek atau dalam bahasa Mandarin Bihu kering dari Jawa Timur sangat menjanjikan.

"Tokek kering merupakan bahan baku obat tradisional di China," kata Fauzi, dilansir ANTARA pada Selasa 1 Desember 2020.

Baca Juga: Cuaca Dingin, Coba Cara Mudah Membuat Wedang Jahe

Baca Juga: Renault Samsung Tutup Lagi, Penjualan Produk Tak Kuat Lawan Covid-19

Baca Juga: Sinopsis Film Total Recall 2012 Saksikan akan Tayang di Bioskop Trans TV Malam ini

Dirinya mengungkapkan, ramuan tersebut dapat mengusir masuk angin, mengobati asma dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker.

Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.

Sebelum diekspor, kata Fauzi, tokek kering tersebut semua diperiksa baik secara fisik maupun dokumen oleh Karantina Pertanian Surabaya wilayah kerja Tanjung Perak.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bihu kering atau tokek tersebut dokumennya lengkap dan memenuhi syarat, sehingga sertifikasi Sanitasi produk hewan (KH 12 ) dapat diterbitkan," ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Ini Penelasan BNPB

Baca Juga: Geram! Menag Fachrul Beri Peringatan Keras pada ASN Soal ini

Selain itu, ia pun menjelaskan, ekspor tokek kering melalui Karantina Pertanian Surabaya tercatat 10 kali pada periode Januari-November 2020 ke China, Taiwan, dan Hongkong.

"Selain itu, berdasarkan data Otomatisasi Karantina Pertanian, Bihu kering atau tokek yang diekspor sepanjang Januari - November mencapai 33,913 ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur," imbuhnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler