POTENSIBISNIS - Tesla menarik sebanyak 870 kendaraan di pasar Tiongkok. Pembuat mobil listrik Amerika Serikat itu mendeteksi adanya kerusakan atap mobil yang bisa terlepas.
Masalah itu langsung menjadi laporan utama regulator pasar China seperti dikutip AFP pada Senin, 30 November 2020.
Pengumuman hanya berselang beberapa pekan dari recall Tesla di China karena masalah suspensi.
Baca Juga: Menakjubkan! kini Tesla Roadster Mendekati Mars, Mimpi Elon Musk Hampir Terwujud
Otoritas pasar di China sudah mengumumkan bahwa mobil yang mengalami kerusakan atap pada Jumat, 27 November 2020,
Masalah tersebut terjadi pada Tesla Model X yang diproduksi antara 16 Maret hingga 31 Juli 2016.
Kerusakan pada atap mobil itu adalah salah satu bagian pada trim atap tidak direkatkan dengan sempurna, sehingga bisa terlepas apabila terjadi guncangan atau karena faktor masa pakai.
"Jika trim jatuh saat mengemudi, itu akan meningkatkan risiko cedera atau tabrakan bagi kendaraan di belakang, menimbulkan bahaya keselamatan," tulis pernyataan itu.
Tesla akan memeriksa mobil yang masuk dalam daftar penarikan, dan melakukan tes pada trim atap untuk memeriksa apakah daya rekatnya sudah sesuai standard.
Di Indonesia
Pada medio 2017, Prestige Image Motorcars resmi meluncurkan Tesla Model X. Sport Utility Vehicle (SUV) bertenaga listrik itu dibanderol 200.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 2,65 miliar.
Konsumen yang tertarik sudah bisa melakukan pemesanan, namun unit baru tiba di Indonesia sekitar September 2017.
Bahkan, Bambang Soesatyo yang saat itu mejabat Ketua Komisi III DPR menyatakan ketertarikannya, tetapi masih ada penghalang, yaitu soal harga jual.
"Saya tertarik untuk ikut memiliki juga. Tetapi harganya mahal sekali, makanya harus dapat insentif dari pemerintah agar harganya lebih murah," kata Bambang melalui sambungan telepon usai acara peluncuran Model X di Pluit, Jakarta Utara pada Selasa, 6 Juni 2017.