'Sultan' di Tasikmalaya Ingin Beli Handphone untuk Belajar, Dirinya Terpaksa Jualan Onde Keliling

- 4 Agustus 2020, 17:20 WIB
Sultan penjual onde-onde di Kota Tasikmalaya/
Sultan penjual onde-onde di Kota Tasikmalaya/ /Asep MS/Pikiran-Rakyat.com

Baru sore harinya, dirinya bisa kembali ke rumahnya di Salopa dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan sepeda motor.

Tiap 1 buah onde, kata Sultan, dihargai Rp2.000, dan dari tiap satu buah onde, dirinya mendapatkan keuntungan Rp1.000.

"Kalau terjual semua, dalam sehari saya Alhamdulillah bisa dapat Rp200.000 keuntungannya dipotong buat beli bensin dan buat makan," katanya.

Selain ingin beli hp untuk belajar daring, hasil usahanya tersebut dia berikan ke orang tuanya untuk membantu kebutuhan hidup sehari hari keluarganya.

Baca Juga: Alasan Bali Aman Dikunjungi saat Pandemi, Menteri PPN Singgung Pecalang hingga Disiplin Warga

Sultan mengaku, sang ibu nya pun kesehariannya sama berpropesi sebagai penjual onde tapi dijual di wilayah berbeda.

Sedangkan, kata dia, ayahnya selama ini berprofesi sebagai penjual gassoline atau pemantik api secara eceran di wilayah Terminal Salopa.

"Sama, bapak sama mamah juga berjualan onde dan gas api buat rokok. Jadi, saya coba membantu kedua orang tua saya untuk bisa membeli Hp buat belajar online," ujarnya.

"Sekarang kan pak, sudah beberapa bulan belajarnya tidak di kelas tapi online di Hp. Kalau sinyal bagus, cuma saya belum punya Hp-nya. Mudah-mudahan saya berjualan onde di kota bisa mampu beli," tambah Sultan.

Baca Juga: Potensi Bisnis: Adhitya, Peternak Milenial yang Sukses Jadi Juragan Domba

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x