Kemunculan Sariamin sebagai pengarang wanita mendapat perhatian dari banyak pihak.
Saat tak banyak perempuan berani mengemukakan pendapatnya, Sariamin sudah berani menulis tentang gagasannya.
Bahkan profesi guru yang sempat diemban Sariamin membuat banyak orang lebih terkagum-kagum.
Langkah Sariamin untuk bersuara lewat karya sastra ini pun mulai diikuti banyak pihak.***