POTENSIBISNIS - Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu mengundang rasa duka cita dari berbagai kalangan.
Termasuk dari pramugari yang bertugas di maskapai Garuda Indonesia, Asih Kurniati atau dikenal dengan nama Sisi Asih.
Sisi Asih mengunggah sebuah video ungkapan rasa sedihnya melalui akun Instagram pribadinya atas tragedi Sriwijaya Air SJ182.
Baca Juga: Ketahui 6 Penyebab Sakit Kepala Ini: Nomor 4 Penting Perlu Dihindari
Baca Juga: Fitri Carlina Sambil Menangis Unggah Kabar Duka Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Dikutip PotensiBisnis.com dari akun @sisi.asih, ia menunjukan video saat dirinya hendak bertugas sebagai pramugari.
Dalam video tersebut, Sisi Asih menampilkan bagaimana dirinya sebagai pramugrari menjalankan tugasnya dengan risiko mempertaruhkan nyawa.
Flight attendants don’t DIE
Menarik koper ini seperti membawa sebagian besar dari hidup Kami ( FA )
Entah berapa langkah kaki yang akan Kami tempuh disetiap harinya.
Untuk mencari rezeki halal, walaupun harus bertukar nyawa.
Baca Juga: Marsekal TNI Hadi Sebut Black Box Sriwijaya Air SJ182 Teridentifikasi
Lambaian tangan ini adalah sebuah penghormatan terakhir yang akan selalu melepas kepergian Kami mengudara.
Entah berapa banyak do’a yang Kami panjatkan Demi Keselamatan & Keamanan penerbangan agar Kami & Para penumpang bisa kembali ke dalam pelukan orang yang tersayang.
Apakah ini Our Last Goodbye? Entahlah.
Flight Attendants don’t DIE, They just FLY HIGHER ????
Deep condolences for SJ182 ????
Baca Juga: Setelah Musibah Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Ini Perintah Khusus Jokowi untuk KNKT
Baca Juga: Tips Mencari Pekerjaan di Tengah Pandemi, Ini 5 Langkah yang Bisa Memudahkan
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182, dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak ini dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu 9 januari 2021, di area Kepulauan Seribu.
Berbagai bantuan dikerahkan pemerintah untuk membantu pencarian korban. Menhub juga mengungkapkan terdapat sekitar 62 penumpang yang berada di dalam peswat tersebut.
“Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru, terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” ujar Budi Karya Sumadi.
Hingga sampai saat ini, proses pencarian korban pun terus dilakukan.***