Kisah Pendiri Perusahaan Raksasa Tekhnologi China yang Kalahkan Facebook

- 9 Agustus 2020, 06:00 WIB
Ma Huateng
Ma Huateng /facebook/Ma Huateng

Meskipun perusahaan tidak berjalan dengan baik, karena OICQ merupakan layanan gratis, produk tersebut akhirnya sangat populer di China.

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang substansial, Ma mencari lebih banyak investor untuk mengembangkan perusahaan dan temuan pertamanya.

Tencent resmi masuk ke pasar online pada tahun 2003. QQ.com sebuah portal perusahaan dibentuk untuk menujukan laba dan menghindari claim hak cipta oleh perusahaan besar.

Baca Juga: Ditolak dan Dicibir, Tirto Utomo Pendiri Aqua tetap Teguh, Simak Kisahnya

Sungguh diluar dugaan, di tahun pertama (2004) sejak diresmikanya QQ.com Perusahaan Tencent menjadi satu satunya perusahaan penyedia layanan pesan instan dengan 74 persen saham di China.

Saat IPO di Hongkong, Tencen mendapatkan keuntungan terhitung $200 Juta, cukup untuk menjadikan Ma satu diantara pengusaha terkaya di China.

Tahun 2011, Tencent membuat terobosan baru. Weixin atau dalam bahasa Inggris disebut WeChat, resmi diluncurkan sebagai aplikasi pesan instan adik dari qq.com.

WeChat menawarkan tampilan antar muka yang simple disertai emoticon dan nada dering gratis dan berbayar. Terobosan yang disajikan oleh WeChat Menjadikan layanan pesan instan ini menjadi cepat populer di dunia.

Selain itu, keuntungan lainnya yang didapatkan oleh Ma berasal dari Game. saat itu game menjadi pasar utama di tahun 2010, disebabkan akses internet sudah meluas.

Kini, Tencent tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan raksasa tekhnologi di China dan mengembangkan layananya, seperti game, pembayaran online, e-commerce, media hiburan, dan iklan digital. Ma dinobatkan sebagai salah satu dari '100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia' sebanyak tiga kali.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x