Terlahir Sebagai Bangsawan, Tak Membuat Alain Wetheimer Terlena, Simak Kisahnya

19 September 2020, 13:27 WIB
Ilustrasi: Hotel House of Channel /Pexels/Pixabay

POTENSI BISNIS - Forbes memperkirakan harta kekayaan Pewaris House of Channel sekitar USD24,6 miliar.

Alain Wertheimer sebagai satu diantara orang terkaya di dunia sekaligus di Eropa menjadi pewaris House of Channel.

Alain meneruskan brand mewah House channel ketika ayahnya meninggal Jacques Wertheimer sejak 1996.

Alain tak sendiri, ia bergelut dalam dunia mode ini dengan saudaranya Gerard Wertheimer.

Merek mewah terkemuka House of Chanel didirikan bersama oleh kakeknya, Pierre Wertheimer berdiri pada tahun 1909, yang diwarisi ke ayahnya, Jacques.

Sejak Alain dan Gerard mengambil alih bisnis keluarga pada tahun 1996, bisnis tersebut telah mencapai tingkat kesuksesan yang baru.

Hingga hari ini, Chanel menjadi salah satu merek terkemuka yang terkenal dengan barang-barang mewah, pakaian hingga aksesoris mode.

Pria kelahiran Prancis tahun 1948 ini telah telah menjabat sebagai ketua dari House of Chanel.

Ia bahkan telah mengawasi sejumlah akuisisi non-Chanel, termasuk Holland & Holland, Eres Lingerie dan Tanner Krolle.

Baca Juga: Cara Memberi Ulasan dan Rating Pelatihan Prakerja? Simak Panduannya Berikut Ini

Sebagai anak tertua dari dua bersaudara, Alain bertugas menangani bisnis, sementara saudaranya Gerard memimpin divisi jam tangan Chanel.

Selain itu, ia juga berekspansi ke lini produk baru, termasuk jam tangan Chanel, sepatu, kosmetik, aksesori, dan pakaian bermerek.

Pada 1980-an, Alain memindahkan kantornya ke New York dan melakukan penetrasi bisnisnya di pasar AS.

Sayangnya, pada tahun 1990-an, penjualan barang mewah berkurang secara signifikan dalam periode resesi global.

Namun, Alain berhasil membangkitkan kembali pada pertengahan 1990-an. Penjualan pun pulih dan Alain terus memperluas lini produk dan rantai butiknya.

Baca Juga: Sinopsis Film Beyond The Reach Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini Pukul 23.00 WIB

Saat ini, Alain telah membuka 25 toko Chanel di AS saja. Ia juga telah menargetkan membuka butik seluas 2.400 kaki persegi di Hong Kong.

Kontribusi Alain di perusahaan rupanya tak hanya datang sejak ia mengambil alih penuh perusahaan.

Pada 1974, Chanel sempat menghadapi penurunan penjualan parfum sehingga gerai penjualannya dikurangi dari sebelumnya 18.000 rak menjadi 12.000 rak di setiap gerai.

Bahkan, penjualan di Amerika Serikat (AS) menurun drastis. Kondisi tersebut otomatis menyumbat penjualan parfum.

Alain tak tinggal diam, ia mengimbangi penurunan penjualan parfum dengan menginvestasikan jutaan dolar AS di bidang kosmetik.

Berbagai cara juga dilakukan Alain untuk mendongkrak penjualan parfum Chanel. Mulai dari menunjuk mendiang Marilyn Monroe menjadi ikon parfum Chanel pada era 1950-an.

Tahun 2012 juga Alain menunjuk Audrey Tautou, aktris yang membintangi film The Da Vinci Code, sebagai ikon baru parfum Chanel. Hasilnya, penjualan parfum Chanel kembali meroket.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Ancam akan Lacak Nomor Rekening, Bocah SMP Penipu Ketakutan dan Minta Maaf

Dengan inovasi terbaik dalam pemasaran dan periklanan parfum, Alain telah menjadi pemimpin global dalam industri ini.

Dia menghabiskan lebih banyak uang untuk iklan daripada perusahaan parfum lainnya, dan akibatnya menuai lebih banyak margin keuntungan di seluruh industri.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di wartaekonomi.com dengan judul : "Kisah Orang Terkaya: Alain Wertheimer, Pewaris House of Chanel"

Banyak cara telah dilakukan Alain demi kesuksesan Chanel. Uniknya, mereka justru jarang menghadiri pembukaan butik Chanel atau acara Chanel lainnya.

Mereka juga tidak pernah menggunakan nama mereka untuk iklan.

Alain juga terlihat jelas sebagai seorang bangsawan sejati. Terbukti dari hobi-hobi mewahnya. Mulai dari berkuda, mengoleksi seni dan anggur berkualitas.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tegaskan Masker Scuba dan Buff Dilarang di Jawa Barat Khususnya Bogor, Bekasi dan Depok

Dia bahkan memiliki sejumlah kebun anggur Prancis, termasuk Kanon Prancis & Istana Saint Emilion, dan Rauzan Segla dari Margaux.

Selain itu, kudanya bahkan telah memenangkan Breeders ’Cup & Royal Ascot dan French Derby. Koleksi seninya termasuk mahakarya Matisse dan Picasso.

Tak hanya suka hura-hura dengan hobi mewah, Alain dan saudaranya juga sering dilaporkan menyumbang ke berbagai badan amal dan organisasi yang mendukung kegiatan konservasi dan sosial.***

 

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler