16 Bulan Menjabat hingga Undang Prabowo ke AS, Ini Catatan Menhan AS yang Disingkirkan Donald Trump

- 10 November 2020, 18:42 WIB
Masih menjabat, Menhan AS Mark Esper bersama Prabowo Subianto
Masih menjabat, Menhan AS Mark Esper bersama Prabowo Subianto /ASPI Strategist/

POTENSIBISNIS - Secara mengejutkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan pemecatan Mark Esper sebagai Menteri Pertahanan (Menhan AS).

Pemecatan Menhan itu diumumkan Donald Trump melalui akun media sosial Twitter @realDonaldTrump.

Sebagai penggantinya, Donald Trump menunjuk Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional, Christopher C.Miller.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

"Mark Esper telah diberhentikan," cuit Trump dalam Twitternya @realDonaldTrump pada Senin, 9 November 2020 sore waktu setempat.

Belum lama ini Mark Esper sebagai Menhan AS telah mengundang Menhan Indonesia, Prabowo Subianto ke Amerika Serikat.

Pada pertemuan pertengahan bulan lalu, keduanya menyepakati sejumlah hal terkait kerja sama pertahanan.

Baca Juga: Indonsia Punya Peluang Ekspor Cangkang Kelapa Sawit dan Pelet Kayu ke Jepang

Undangan Prabowo ke Washington pada pertengahan Oktober lalu sempat mengundang kecaman dari aktivis HAM.

Hal ini terkait dengan masa lalu Prabowo yang dituding terlibat kasus pelanggaran HAM di era Presiden Soeharto.

AS juga diketahui memberikan izin visa bagi Prabowo yang selama ini masuk dalma daftar hitam.

Baca Juga: Pakar Mikro Ekspresi Curiga dan Janggal, Ada Pesan Terselubung di Video Syur 19 Detik Mirip Gisel

Melansir Washington Post, Donald Trump mengeluarkan pernyataan mengejutkan tentang Menhan AS yang baru bekerja sekitar 16 bulan itu.

“Mark Esper telah diberhentikan. Saya ingin berterima kasih atas jasanya,” kata presiden di Twitter pribadinya @realDonaldTrump, Selasa 10 November 2020.

Pemecatan Esper menjerumuskan Pentagon ke dalam periode pergolakan kepemimpinan baru saat berusaha mengelola periode transisi tidak biasa yang penuh dengan ketegangan politik dan potensi risiko keamanan.

Demokrat dan independen mengkritik keputusan tersebut, dengan mengatakan perubahan mendadak dapat membahayakan keamanan Amerika pada saat yang sudah rentan.

Dilaporkan bila Esper telah mengajukan surat pengunduran diri dan menerima keputusan Trump.

“Saya telah melayani beberapa tahun terakhir ini. Dengan keyakinan penuh pada sumpah saya untuk mendukung dan mempertahankan konstitusi, dan untuk melindungi negara dan kepentingannya, sambil menjauhkan departemen dari politik dan mematuhi nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Amerika,” katanya.***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah