Mendadak Joe Biden Bela Palestina dan Kecam Israel, Ada Apa?

- 8 November 2023, 10:36 WIB
Presiden USA Joe Biden
Presiden USA Joe Biden /Hamdani/

POTENSI BISNIS - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat mengatakan Joe Biden menyebut pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel bukanlah hal yang benar untuk dilakukan.

Presiden AS Joe Biden tidak mendukung pendudukan militer Israel di Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas berakhir, kata juru bicara Gedung Putih.

Juru bicara kemanan nasional Amerika Serikat, John Kirby menyebut Joe Biden tidak sepakat dengan penyerangan Israel terhadap Palestina.

Baca Juga: Lihat Firli Bahuri Terbang ke Aceh, Novel Baswedan: Ketahuan Deh...

"Biden yakin pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel bukanlah hal yang benar untuk dilakukan”, kata John Kirby kepada wartawan pada hari Selasa, 07 November 2023 sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari kantor berita Aljazeera.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel akan mengambil kendali keamanan di Gaza setelah perang.

Netanyahyu menyebut jika Israel akan bertanggung jawab atas keamanan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

“Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan,” katanya Benjamin Netanyahu pada Senin, 06 November 2023 dikutip dari kantor berita ABC News.

Baca Juga: Ikatan Cinta: Tetiba Mama Rosa Dapat Kabar dari Polisi Soal Reyna Koma di RS, Acha Auto Ngaku Suruhan Arumi

Lebih lanjut Kirby menyebutkan jika perlu ada serangkaian pembicaraan yang sehat tentang seperti apa Gaza pasca-konflik dan seperti apa pemerintahannya.

“Apa yang benar-benar kami sepakati dengan rekan-rekan Israel kami adalah bahwa hal itu tidak akan terlihat seperti apa yang terjadi pada tanggal 6 Oktober,” imbuh Kirby.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan bahwa Israel menduduki Gaza adalah sebuah kesalahan.

Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas setelah kelompok bersenjata tersebut melakukan serangan mematikan di Israel yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 230 orang lainnya.

Menurut otoritas kesehatan Palestina sebagaimana dikutip dari Aljazeera Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 10.328 orang, termasuk 4.237 anak-anak.

Baca Juga: Anwar Usman Dipecat dari Kursi Ketua MK, Husin Shihab Pertanyakan Cara Gibran Menjadi Cawapres

Baik Israel maupun Hamas menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata.

Israel mengatakan Hamas harus membebaskan para sandera terlebih dahulu.

Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan mereka atau menghentikan pertempuran ketika Gaza sedang diserang.

Pasukan darat Israel telah memerangi pejuang Palestina di Gaza selama lebih dari seminggu, membelah wilayah tersebut menjadi dua dan mengepung Kota Gaza.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan darat negara itu memberikan tekanan besar pada Hamas.

“Saat ini, (Israel) berada dalam operasi darat di kedalaman Kota Gaza dan memberikan tekanan besar pada Hamas”.

Israel melancarkan serangan baru di Jalur Gaza pada hari Selasa, menyebabkan ratusan warga Palestina lainnya melarikan diri dari Kota Gaza ke arah selatan.

Baca Juga: Arya Saloka Comeback Syuting di RCTI, Amanda Manopo Bosan Perankan Andin di Sinetron Ikatan Cinta

Mereka menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk kereta keledai, sebagian besar berjalan kaki, bahkan ada yang mendorong kerabat lanjut usia yang duduk di kursi roda, semuanya terlihat kelelahan.

Banyak dari mereka tidak memiliki apa-apa selain pakaian yang mereka kenakan di punggung mereka.

Ratusan ribu warga Palestina telah mengikuti perintah Israel untuk meninggalkan bagian utara Gaza dan menuju ke bagian selatan, menghindari jalur serangan darat yang dikuasai oleh pasukan Israel.

Namun, serangan udara Israel terus berlanjut. Di kota Deir al-Balah, petugas penyelamat berhasil mengevakuasi setidaknya empat orang tewas dan beberapa anak yang terluka dari reruntuhan bangunan yang hancur.

Sambil berlari di belakang mereka, seorang wanita menangis memanggil putrinya. Serangan udara Israel pada Selasa pagi menghancurkan beberapa rumah di Khan Younis.

Setidaknya lima jenazah, termasuk tiga anak yang tewas, berhasil dievakuasi dari reruntuhan, menurut laporan kantor berita Associated Press.

Baca Juga: Arya Saloka Comeback Syuting di RCTI, Amanda Manopo Bosan Perankan Andin di Sinetron Ikatan Cinta

Sementara pemboman terus terjadi, Israel juga melakukan pengepungan di sekitar Gaza, membatasi akses terhadap makanan, air, listrik, dan bahkan memutus pasokan bahan bakar untuk lebih dari 2,3 juta orang yang terperangkap di wilayah yang tertutup itu.

Meskipun sejumlah kecil bantuan telah masuk melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebutnya sebagai "bantuan yang sedikit" dalam menghadapi banyaknya kebutuhan disana.

Pada hari Selasa, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan bahwa konvoi kemanusiaan yang membawa pasokan medis ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza juga diserang, menyebabkan seorang pengemudi mengalami luka ringan.

ICRC tidak dapat mengidentifikasi sumber serangan. Penyeberangan Rafah ditutup pada akhir pekan setelah pasukan Israel mengebom sebuah ambulans yang menuju ke penyeberangan tersebut.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah