POTENSI BISNIS - Pada libur panjang kali ini, diprediksi ribuan wisatawan akan banjiri kawasan wisata Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Dikarenakan kawasan wisata Lembang salah satu lokasi destinasi yang masih memikat warga Jakarta, Bandung dan sekitarnya.
CEO PT Perisai Group atau pengelola Farmhouse, The Great Asia Afrika, dan Floating Market Lembang Ferry Tristianto mengakatan, kawasan wisata Lembang pada libur panjang kali ini akan tetap ramai dari hari-hari biasanya.
Baca Juga: Menyambut Hari ke 9-10 Muharram, Berikut Niat Puasa Tasua dan Asyura Latin serta Keutamaannya
Hanya saja, kata dia, memprediksi libur kali ini tidak akan seramai pada libur 17-an kemarin.
"Sekarang sudah kesaring sama minggu lalu. Pasti lebih ramai dari hari minggu biasanya cuma tidak seperti minggu lalu," kata Fery saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 20 Agustus 2020.
Sebagaimana PotensiBisnis.com melansir prfmnews.pikiran-rakyat.com "Bos Farmhouse dan Great Asia Afrika Sebut Wisatawan Libur Panjang Kali ini Tak Seramai Libur 17-an",
Tambah Ferry, meskipun kawasan Lembang menjadi macet, namun itu didominasi oleh kendaraan pribadi yang jumlah orangnya terbatas.
Baca Juga: Menikmati Akhir Pekan, Berikut 5 Wana Wisata Pantai di Kabupaten Pangandaran
Padahal para pengusaha wisata sangat terbantu, lanjutnya, dengan wisatawan yang datang secara rombongan menggunakan bus atau micro bus elf.
"Sebenarnya kita ngarepin dari rombongan yang tur atau dari bus pariwisata sedangkan sekarang bus pariwisata belum masuk," ucapnya.
Saat ini pengunjung yang datang ke Farmhouse, The Great Asia Afrika, dan Floating Market masih didominasi oleh wisatawan lokal dari Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, dan beberapa dari daerah di luar pulau Jawa.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Jumat 21 Agustus 2020, ANTV, INDOSIAR dan SCTV Banyak Tayangan Seru
Karena masih dalam kondisi pandemi covid-19, maka Ferry memastikan pihaknya memberlakukan banyak pembatasan agar ada physical distancing antar pengunjung.
"Kerumunan-kerumunan ini kita antisipasi, karena kita juga dapat surat dari dinas pariwisata untuk ada pembatasan sampai 50 persen saja," tandasnya.***