Menurut Ridwan Kamil, sebelumnya sudah diperkirakan destinasi wisata akan banyak dikunjungi masyarakat seiring kebijakan pelarangan mudik.
Pengawasan dan pengendalian terhadap destinasi wisata selama Lebaran pun terus diperketat.
“Saya intens berkoordinasi dengan kepala daerah untuk pengawasan dan pengendalian destinasi wisata,” tuturnya.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sudah mengantisipasi manakala ada pergerakan masyarakat.
Terutama pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir.
Salah satunya dengan menyiapkan 15.000 rapid test antigen, dan mengetes secara acak di destinasi objek wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.
Wajib prokes ketat
Di samping melaksanakan tes secara acak tambah dia mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat pun terus memonitor pembatasan jumlah pengunjung.
“Pembatasan jam operasional, dan penerapan protokol kesehatan di hotel, pusat perbelanjaan, rumah makan, serta destinasi wisata,” tambahnya.
Antisipasi yang sudah disusun secara komprehensif tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 usai libur lebaran nanti.