Wacana Penggabungan Kemenristek dengan Kemendikbud Dinilai Sebagai Langkah Tepat

- 13 April 2021, 23:50 WIB
Nadiem Makarim. Rencana Jokowi ingin penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek sebagai langkah tepat. Nadiem pun dinilai sosok yang tempat menjadi sosok menterinya
Nadiem Makarim. Rencana Jokowi ingin penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek sebagai langkah tepat. Nadiem pun dinilai sosok yang tempat menjadi sosok menterinya /Instagram.com/@nadiemmakarim/

POTENSI BISNIS - Penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dinilai sebagai lagkah tepat.

Pengamat pendidikan Ina Liem mengatakan, penggabungan akan menciptakan birokrasi di bawah satu atap sehingga lebih ramping.

Wacana penggabungan Kemenristek ke dalam tubuh Kemendikbud juga dinilai menjadi bukti bahwa Nadiem Makarim semakin dipercaya Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jadwal Imsak Rabu, 14 April 2021/ 2 Ramadhan 1442 H untuk Wilayah Jawa Timur dan Sekitarnya

Dengan latar belakang konsultan manajemen dan riset serta pendiri perusahaan teknologi, Nadiem dianggap mampu membawa perubahan di bidang pendidikan, kebudayaan, dan penelitian.

Pengamat pendidikan Ina Liem mengatakan, tren ekonomi ke depan harus berbasis inovasi sehingga pendidikan juga perlu diarahkan ke sana.

Terlebih lagi sebagian besar riset juga telah dijalankan di perguruan tinggi. Nadiem juga sebagai menteri mengusung konsep Merdeka Belajar.

Baca Juga: Puluhan Petani Milenial Asal Lebak-Banten Dikirim ke Jepang untuk Magang Pertanian Selama Tiga Tahun 

"Ini sudah langkah tepat. Peleburan ini juga berarti riset dan inovasi dibiasakan dilakukan sebelum pendidikan tinggi," kata Ina Liem dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Selasa 13 April 2021.

Dia mengaku, Merdeka Belajar merupakan konsep transformasi yang memberikan cara baru dalam peningkatan kualitas pendidikan mulai usia dini, menengah, hingga pendidikan tinggi.

Bagi murid dan mahasiswa, konsep Merdeka Belajar mendorong mereka lebih kreatif, berkarakter, berwawasan luas, nasionalisme yang kuat, serta cepat mengakses ilmu pengetahuan.

Menurut Ina Liem, kepribadian anak-anak saat ini terbagi menjadi tipe konseptor dan pekerja.

Saat ini adalah waktunya kedua karakter tersebut bekerja sama dan difasilitasi dunia pendidikan.

Konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka diharapkan mampu mendorong kemerdekaan institusi menentukan sendiri kekuatannya.

Berbagai episode Program Merdeka Belajar Nadiem juga berfokus dalam peningkatan serta pemangkasan birokrasi yang tidak perlu sehingga fokus meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan.

Selama ini, Kemendikbud juga merupakan gabungan tiga lembaga yang disinergikan.
Tidak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya di tangan Nadiem, Kemendikbud selama ini telah dikelola tiga kementerian besar yang pernah berdiri sendiri.

Ketiga lembaga tersebut adalah Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kebudayaan (sebelumnya Kementerian Pariwisata), dan Kementerian Pendidikan Tinggi (sebelumnya Kementerian Ristek Dikti).

Di masa pandemi Covid-19, Kemendikbud juga dinilai mampu menjadi kementerian yang kuat, aktif, dinamis, dan terkoordinasi.

Berbagai langkah terobosan dalam pengelolaan tiga institusi besar mampu menjadi lembaga yang efektif dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ina Liem mengungkapkan, hampir 80 persen sampai 90 persen penelitian dilakukan perguruan tinggi.

Penggabungan akan menciptakan birokrasi di bawah satu atap sehingga lebih ramping.

"Saya melihat ini penyederhanaan birokrasi. Kalau di bawah satu atap secara birokrasi lebih ramping. Jadi tidak double. Selama ini perguruan tinggi riset dan Dirjen Dikti juga melaksanakan riset bersama berbagai kementerian teknis lain," kata dia.

Tidak hanya penelitian, masalah vokasi juga mau ditekankan, sarjana terapan juga mau didorong. Jadi bukan hanya riset, melainkan juga aplikasi.

"Ini waktunya unjuk gigi bagi para institusi yang tadinya banyak orang-orang yang mau berinovasi, tetapi terbatas birokrasi, nomenklatur, sehingga sulit," terang Ina Liem.

Dia memperkirakan, Nadiem tidak akan terlalu sulit mengelola Kemendikbudristek.
Nadiem diprediksi akan menggabungkan dengan pola di Ditjen Pendidikan Tinggi yang sebelumnya juga telah bergabung dengan Kemenristek Dikti.

"Sebagai pimpinan, bukan berarti dia pelaksananya yang harus ke sana kemari semuanya. Banyak dirjen di bawahnya. Selama ini kegiatan perguruan tinggi juga sudah termasuk riset," pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x