"Saya wawancara mereka, rata-rata pemasukannya per bulan hanya Rp450 ribu," ujarnya.
Dengan jumlah pendapatan tersebut para pemulung tidak mungkin menyewa rumah kos karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.
Ia berharap jika rusunawa tersebut sudah selesai dibangun, dapat membantu para pemulung menghemat pengeluaran biaya sewa tempat tinggal.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya dua periode tersebut mengatakan, Kemensos juga memberdayakan para istri pemulung.
Baca Juga: Dari Hobi, Pelihara Kucing Anggora dan Persia bisa Jadi Potensi Bisnis
Dikatakannya, pemulung perempuan serta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk menghasilkan berbagai usaha kuliner.
Sehingga bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka. "Mereka kita latih dan ajarkan yang dibantu Surabaya Hotel School," kata Mensos Risma.
Para istri pemulung, pemulung perempuan hingga perempuan korban KDRT dilatih agar memiliki keterampilan di bidang kuliner.
Tujuannya, setelah mendapatkan pelatihan mereka bisa mandiri atau berdikari serta bisa meningkatkan taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya.***