Suara Ledakan di Buleleng Bali Terdengar hingga ke Tengah Laut, BMKG Ungkap Hal Ini soal Dentuman itu

- 25 Januari 2021, 09:40 WIB
Penjelasan BMKG Terkait Suara Dentuman Misterius di Buleleng, Bali. Suara Ledakan Guncang Buleleng Bali, BMKG Ungkap Hal Ini dari Dentuman itu.
Penjelasan BMKG Terkait Suara Dentuman Misterius di Buleleng, Bali. Suara Ledakan Guncang Buleleng Bali, BMKG Ungkap Hal Ini dari Dentuman itu. /Antara/

POTENSIBISNIS.COM - Suara ledakan keras di Buleleng, Bali juga terdengar nelayan saat melaut.

Made Urip asal Banjar Dinas Segara, Desa Kubutambahan, mengaku kaget mendengar suara dentuman itu.

Pria 61 tahun itu kaget dan terkejut atas apa yang dia dengar, dan segera kembali ke daratan.

Baca Juga: Buleleng Bali Diguncang Suara Ledakan seperti Bom, Warga Sempat Berlindung saat Dentuman Terdengar

"Saya sekitar 30 menitan dari pantai. Suara mirip ledakan itu membuat saya takut," katanya saat dihubungi PotensiBisnis.com.

Dikutip dari Antara berdasarkan keterangan resmi BMKG, dentuman yang sempat bikin heboh.

Suara ledakan itu terekam sensor seismik Singaraja Bali.

Baca Juga: Terpilih Sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Ini Harapan Erick Thohir

Setelah dilakukan analisa, dentuman misterius dipastikan bukan aktivitas gempa bumi.

Hal itu disampaikan Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Minggu, 24 Januari 2021.

Hal itu dilihat berdasarkan hasil monitoring BMKG.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS), Promo Bulanan dari Shopee Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit

Kata dia, terlihat seperti adanya anomali sinyal seismik.

Catatn itu terlihat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA.

"Terkait ledakan yang terjadi di Buleleng Bali bukan dari gempa bumu," tulisnya.

"Alat kami sensor seismik BMKG mencatat anomali gelombang seismik pukul 02.27.17 UTC atau 10.27.17 WITA," jelas Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun Twitter milikinya.

Daryono hal tersebut bukan gempa bumi karena 2 sensor seismik lainnya yang lokasinya relatif dekat tidak mencatat fenomena tersebut.

Ia menyebut BMKG tidak mencatat adanya gempa di wilayah Bali.

Ia menjelaskan, sensor BMKG merekam sinyal seismik tersebut dalam durasi sekitar 20 detik.

Dengan melihat anatomi seismogramnya, bukanlah merupakan sinyal gempa bumi tektonik

"Sinyal tersebut bukan merupakan sinyal gempa tektonik."

"Sebagai tambahan informasi sejak pukul 8.00 WITA sampai dengan saat ini tidak ada event gempa di wilayah Bali," tutur Daryono, sebagaimana dikutip dari laman PMJNews.

Daryono menyampaikan jika sinyal seismik tersebut coba ditentukan magnitudonya, menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal.***

 

 

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah