Ada Perintah Megawati agar Mensos Risma Blusukan? Arief Munandar: Sengaja Curi Start Pilpres 2024

- 7 Januari 2021, 21:20 WIB
Dokumentasi Risma bersama Megawati.
Dokumentasi Risma bersama Megawati. /Pikiran-Rakyat.com/

POTENSIBISNIS.COM - Doktor Sosiologi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arief Munandar mengatakan, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma, jangan terlarut-larut dalam melakukan blusukan-blusukan seperti itu.

Arief menegaskan, peran seorang menteri bukan untuk turun ke lapangan, melainkan berkutat soal kebijakan.

"Ini perlu kita ingatkan kepada bu Risma, peran menteri itu adalah di level pembuat kebijakan dan pengawal dari pelaksanaan kebijakan."

Baca Juga: Megawati Pidato Soal Perairan Indonesia, Susi Pudjiastuti: Terimakasih AKhirnya Ibu Bersuara

"Kemensos secara khusus itu adalah departemen yang paling bertanggung jawab dalam menangani orang-orang yang menyandang masalah sosial," ucapnya.

Berbicara soal tanggung jawab Kemensos, ia menjelaskan bahwa semua ini erat kaitannya dengan orang-orang yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Termasuk di dalamnya orang-orang miskin di seluruh Indonesia, bukan cuman di Jakarta," sambungnya.

Baca Juga: Gara-gara Blusukan Berbau Sinetron, Mensos Risma 'Dikuliti', Rektor Ibnu Chaldun Komentar Begini

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020, jika dilihat, persentase penduduk miskin di Jakarta adalah 4.53 persen angka ini tentu jauh di bawah angka nasional yaitu 7.38 persen.

"Jadi sudah jauh lebih baik ya dari angka nasional, nah bandingkan nih sama provinsi-provinsi lain, misalnya NTB 14.9 persen, Bengkulu 14.77 persen, Sumsel 12.16 persen, Yogyakarta 11,53 persen, bahkan Jatim provinsi dari mana bu Risma berasal itu masih 7.89 persen, jauh di atas DKI Jakarta," tuturnya.

Jadi poin yang ingin Arief Munandar sampaikan adalah, sangat tidak masuk akal jika bu Risma sebagai Mensos terlalu fokus terhadap Jakarta.

Baca Juga: Polri Buka Pendaftaran SIPSS, Segera Daftar Waktu Terbatas! Berikut Link Pendaftaranya

"Kalau bu Risma sebagai Mensos itu terlalu fokus ngubek-ngubek Jakarta, gak make sense ya. Jakarta udah ada yang ngurusin, dan progresnya not bad gitu. Indonesia ini yang mesti diurus, masih banyak sekali daerah yang disparitasnya sama Jakarta jauh banget," ucapnya.

Menurutnya jika Risma tetap hanya ingin fokus turun ke lapangan dan blusukan di Jakarta, hal tersebut hanya akan membuat sakit hati orang-orang di daerah.

Lalu Arief Munandar juga menyampaikan kekhawatirannya jika Risma tidak bisa segera mengubah langkahnya yang saat ini terkesan Jakarta sentris.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Banjir, Hujan Lebat Disertai Kilat Petir di Sejumlah Wilayah Ini

"ini akan semakin gencar muncul tuduhan bahwa bu Megawati sebagai pimpinan PDIP itu sengaja nih menempatkan bu Risma sebagai Mensos dalam konteks mencuri start untuk perlombaan pertandingan politik 2024," tuturnya.

Hal tersebut disampaikannya lantaran pada tahun 2022, jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikabarkan akan berakhir, dan nantinya akan ditunjuk Plt hingga pada 2024 akan diadakan Pilkada serentak sekaligus dengan Pileg dan Pilpres.

"Jakarta akan ada di situ untuk Pilkadanya, nah kita tahu lah ya, jujur-jujuran aja, saat ini nih kayaknya bu Mega nih, PDIP ngerasa ada duri dalam daging gitu," ucapnya.

"Jakarta ini bikin panas hati, secara nasional menang, presidennya diusung oleh PDIP, tapi di DKI kalah, itu kan kayaknya aduh gimana gitu ya, bikin makan gak enak dan tidur gak nyenyak," sambungnya.

Oleh karena itu jika Risma tetap ngubek-ngubek Jakarta, Arief Munandar menyampaikan dua kekhawatirannya.

"Gua khawatir orang kemudian mengatakan, ini bu Risma sengaja satu, gangguin Anies, yang kedua adalah pencitraan dalam rangka perlombaan politik 2024." kata Arief Munandar.***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x