Kebut Pulihkan Ekonomi Sektor Pariwisata, Sandi Ajak Semua Pihak Berkolaborasi  

- 27 Desember 2020, 07:25 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno ketika menggelar rapat virtual dengan Kadispar tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota
Menparekraf Sandiaga Uno ketika menggelar rapat virtual dengan Kadispar tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota /Instagram/@sandiuno

POTENSIBISNIS - Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan percepatan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi COVID-19.

Pembahasan tersebut diantaranya, diadakan pada forum diskusi secara virtual di hari Sabtu, 26 Desember 2020.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak semua pihak untuk ikut berkolaborasi dalam percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 Baca Juga: Calon Kapolri Diduga Kuat ke Salah Satu Nama, Berikut Profil Sosok Pengganti Irjen Idham Azis

Dalam hal ini, Sandi menginginkan semua pihak untuk membenahi setiap aspek secara detail, termasuk yang harus dipersiapkan terlebih dahulu pada aspek kesehatan.

"Kita harus menyiapkan segala aspek untuk berbenah, tentunya yang harus kita dahulukan adalah aspek kesehatan, maka berbenah harus disiapkan secara detail, mulai dari kuliner, fesyen, kriya atau kerajinan tangan, tari-tarian, dan lainnya," kata Sandi.

Menyangkut hal tersebut, Sandi mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi yang ingin memastikan adanya penerapan CHSE atau K4.

Baca Juga: Risma Berencana akan 'Bawa' Beberapa Orang dari Surabaya Gabung Kemensos

CHSE, yakni Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment sustainability (kelestarian lingkungan).

Itu pun sesuai arahan Wakil Presiden, KH Maruf Amin yang menekankan sektor ekonomi kreatif harus bisa menjadi lokomotif dalam penciptaan lapangan pekerjaan.

"Kita mendata ada 30 juta pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk, mulai dari informal, hingga pelaku usaha mikro dan besar sangat terdampak dan harus segera dibantu," kata Sandi.

Menanggapi arahan Presiden dan Wakil Presiden, Sandi Mengungkapkan bahwa hal tersebut tidaklah mudah, akan tetapi bisa diselesaikan secara bersama dengan adanya kolaborasi dari semua pihak.

"Tugas ini adalah amanat yang berat, tapi akan ringan apabila kita kerjakan bersama. Hari ini adalah sebuah langkah awal, gerak kita menjalankan arahan Presiden dan Wakil Presiden," imbuhnya.

Merujuk hal tersebut, percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif ditegaskan Sandi lewat penerapan tiga platform, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Tugas pemerintah adalah sebagai fasilitator inovasi bagi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga sistem ini akan menumbuhkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Sandi.

Menurut sandi, dengan adanya menerapkan CHSE di setiap destinasi wisata, dia menginginkan terfokus kepada wisatawan nusantara, sebab yang paling berpotensi itu wisatawan lokal.

"Wisatawan Nusantara ini yang paling potensial, kita harus kembangkan destinasi wisata yang fokus kepada wisatawan Nusantara," kata sandi.

Dengan pengalamannya dibirokrasi dan sebagai seorang pengusaha, Sandi berkeinginan adanya kolaborasi dari semua pihak yang terfokus perhatiannya pada masyarakat.

"Saya tahu banget birokrasi, dulu sebagai pengusaha saya juga pengalaman. Jadi harus buka diskusi-komunikasi dan kita harus perhatikan masyarakat," papar Sandi.

Sandi merasa iba disaat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dan pendapatan yang sangat drastis.

Sebab itu dengan adanya kolaborasi dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif bisa memulihkan ekonomi negara.

"Saya trenyuh sekali jutaan masyarakat telah kehilangan pekerjaan, mereka kehilangan jam kerja sehingga pendapatan mereka turun drastis. Kita harus berkolaborasi untuk membangun bangsa dan negara, khususnya membangun pariwisata dan ekonomi kreatif," tegas Sandi.

Sandi juga mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk menumbuhkan penyediaan atau supply yang meliputi persiapan destinasi wisata, membangun infrastruktur, menciptakan dan membangun daya tarik.

Selain itu, Pemda juga harus monitoring protokol CHSE di setiap destinasi wisata, peningkatan kualitas SDM, serta peningkatan kualitas dan kuantitas produk ekonomi kreatif.

"CHSE ini adalah sebuah vaksin daya tahan dan daya bangkit bagi pariwisata dan ekonomi kreatif. Jadi sebelum vaksin ada, kita punya vaksin pariwisata untuk mendorong pelaku usaha, jadi tugas kita untuk mensosialisasikan sertifikasi CHSE ke depannya," jelas Sandi.

Sandi menambahkan, target pemerintah pada 2020 ini sebanyak 6.626 pelaku pariwisata tersertifikasi CHSE sudah tercapai, harapannya di tahun depan bisa bertambah.

"Semoga di tahun depan terus bertambah," kata sandi seperti dikutip dari Antara

Melalui semua langkah tersebut, Sandi mengaku optimistis dapat membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara.

Maka optimisme bertambah pada keyakinan akan dilibatkannya seluruh pihak, mulai dari pelaku usaha, media, komunitas, sehingga semua unsur pemangku kepentingan agar visi dan misi dapat cepat tercapai.

"Urat pesimis saya sudah putus, saya optimistis sekali dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lewat kerja sama semua pihak," kata Sandi.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah