Habib Rizieq di Mata AM Hendropriyono, dari Tudingan Radikalime hingga Puji-puji Komunis China

- 27 Desember 2020, 07:00 WIB
AM Hendroproyono
AM Hendroproyono /@hendropriono/

Ia mengatakan, hal yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah konsistensi untuk mencapai stabilitas, keamanan dan kesejahteraan rakyat.

Setingkat Uni Soviet yang sangat besar saja, menurutnya, bisa rontok karena faktor inkonsistensi.

Namun, ia memuji China yang konsisten, secara teguh kokoh dengan ideologi komunisme.

Karena konsistensinya itu, menurut dia, maka tak heran apabila Negeri Tirai Bambu saat ini sudah mencapai kemajuan.

"Kalau dulu kita bilang, enggak bener komunis. Tapi dia konsisten pegang, dia maju. Kita kan tidak konsisten, itu saja," ucapnya.

“Jadi kalau HRS masih saja berkobar-kobar mengibarkan radikalisme, radikal di sini konotasinya yang menyukai kekerasan, anarkisme, dan ini juga akan subur kalau tanahnya subur,” pungkasnya.

Hendropriyono menjelaskan, tanah yang subur bagi radikalisme adalah masyarakat yang mabuk agama.

“Tanah yang subur untuk radikalisme adalah, masyarakat yang mabuk agama,” tandasnya.

Seolah tahu pernyataannya soal 'mabuk agama' menimbulkan tanya, lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Hendro menjelaskan maksud dari kalimat tersebut.***

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah