Soal Kekayaan Jusuf Kalla Melesat, Pakar Ekonom Ini Sebut 'Bisnis Dagang Kekuasaan', Kok Bisa?

- 12 Desember 2020, 06:00 WIB
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla /pmi.or.id

POTENSIBISNIS - Pakar ekonom yang sekaligus politikus Indonesia, Rizal Ramli singgung kekayaan Jusuf Kalla 'bisnis dagang kekuasaan'.

Menurutnya, kekayaan Jusuf Kalla itu melejit sejak menjabat Wakil Presiden di era Presdien Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, sebelum memiliki jabatan Wakil Presiden, Jusuf Kalla berada di posisi orang terkaya ke-107 di Indonesia.

Baca Juga: Jarang Terekspose Kapolri Idham Azis Ternyata Punya Putri Berprestasi Membanggakan

Baca Juga: Saksikan Stray Kids dan GOT7 Rayakan Ulang Tahun Shopee Dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!

Namun setelah menjabat sebagai Wakil Presiden, kekayaan Jusuf Kalla meningkat drastis, dan menjadi di posisi 49 orang terkaya di Indonesia.

Perlu diketahui Jusuf Kalla merupakan putra dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group.

Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla.

Baca Juga: Terungkap! Jusuf Kalla Selain Mantan Wakil Presiden Ternyata Ini yang Membuatnya Terkenal

Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.

Selain itu, di dunia politiknya Jusuf Kalla sempat menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Presiden ke -4 Abdurrahman Wahid, tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN.

Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Buka-bukaan Grace Batubara Terkait Masalalu Dijodohkan dengan Juliari Batubara, Sempat Stres?

Namun, Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lalu di tahun 2004 pula ia menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung hingga 9 Oktober 2009.

Pimpinan Perusahaan

Dibawah kepemimpinannya itu pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat.

Baca Juga: Anda Tidak Tercatat sebagai Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan, Segera Hubungi Kanal Ini

Selain di bidang organisasi dan politik, Jusuf Kalla pun merupakan seorang pemimpin perusahaan yang lihai.

Jusuf Kallah pernah memimpin banyak sekali perusahaan yaitu sebagai Direktur Utama NV. Hadji Kalla, 1968 – 2001, Direktur Utama PT. Bumi Karsa, 1969 – 2001, Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama, 1988 – 2001.

Lalu sebagai Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama, 1988 – 2001, Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa, 1993 – 2001, Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International, 1995 – 2001.

Baca Juga: Segera Cek Eform.bri.co.id/BPUM Masih Ada Kesempatan Dapat BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta, Ini Caranya

Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tahun 2015 itu, singgung bisnis yang dilakukan Jusuf Kalla hingga kekayaan bisa naik drastis.

Seperti diberitakan JurnalPresisi sebelumnya, "Keras! Sindir Kekayaan Jusuf Kalla, Rizal Ramli: Bisnisnya Dagang Kekuasaan".

Menurutnya, atas kecerdikannya dalam memanfaatkan kekuasaan untuk mengeruk kekayaan tersebut, dirinya samapi meberikan julukan Peng-Peng kepada Jusuf Kalla.

"Tahun 2014, Sang Peng-Peng lobbi keras, dgn segala cara, ke Teungku Umar untuk bisa jadi Wapres Jokowi. Jokowi ingin calon2 lebih bersih. Peng-Peng berhasil jadi Wapres Jokowi. Kala langsung melesat dari Orang Terkaya ke 107 menjadi no 49 (2016). Bisnisnya 'dagang kekuasaan', tulis Rizal Ramli dalam twitter pribadinya.

Bahkan Presiden Jokowi pun pernah bertanya kepada Rizal Ramli bagaimana caranya mejadi orang terkaya di Indonesia dengan cepat.

Rizal mengungkapkan bahwa caranya sangat gampang, yaitu dengan bisnis kekuasaan, dalam hal ini Rizal menyindir Jusuf Kalla dengan nama Peng-Peng atau Penguasa-cum-Penguasa.

"Pak @jokowi pernah tanya RR, bagaimana caranya jadi orang terkaya di Indonesia dengan cepat ? Saya tidak mau jawab kecuali jelas kasusnya. Setelah Jokowi jelaskan kasus Pejabat & keluarganya, baru saya jawab: "Gampang Mas, 'bisnis kekuasaan' atau 'Peng-Peng", lanjutnya.

Tak hanya itu, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun juga sempat terheran dengan kekayaan Jusuf Kalla yang melesat hebat ketika menjabat sebagai Wapres, seperti yang diungkap Rizal. 

Hal inilah yang mendasari mantan Presiden SBY untuk tidak memilihnya pada periode kedua ia berkuasa.

"Ketika Sang Peng-Peng (Penguasa-cum-Pengusaha) menjadi Wapres @SBYudhoyono ring 1 SBY kesal kok kekayaan Sang Peng-Peng melesat hebat,, yang tadinya biasa saja, tidak masuk orang terkaya, jadi masuk .. Itulah alasan, SBY tidak memilih Sang Peng-Peng jadi Wapress Wajah tersenyum dengan mulut terbuka dan mata bahagia", pungkas Rizal.***(Avilia Primaturin/JurnalPresisi)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah