Joe Biden Akan Kunjungi Vietnam dan Hadiri Pertemuan Pemimpin serta Peringatan 9 11

29 Agustus 2023, 21:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dalam pesannya melalui Kedubes AS di Jakarta, menyampaikan ucapan selamat pada Presiden Indonesia Joko Widodo dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78. /joebiden/

POTENSI BISNIS - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, direncanakan akan melakukan kunjungan ke Vietnam pada bulan depan guna bertemu dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong dan sejumlah pemimpin Vietnam lainnya.

Pengumuman ini telah dilakukan oleh Gedung Putih pada hari Senin. Rencananya, pada tanggal 10 September, Presiden Biden akan melakukan perjalanan ke Hanoi, melanjutkan kunjungan satu hari setelah menghadiri pertemuan tahunan para pemimpin Kelompok 20 di India.

Dalam kunjungannya nanti, para pemimpin diharapkan akan menjelajahi peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Vietnam, dengan fokus pada sektor teknologi yang didorong oleh inovasi.

Baca Juga: Redmagic 8S Pro Agustus 2023 Turun Harga? Cek Spesifikasinya

Selain itu, upaya untuk memperluas hubungan antarmasyarakat melalui pertukaran pendidikan dan program pengembangan tenaga kerja akan menjadi salah satu agenda penting. Di samping itu, akan dibahas juga mengenai upaya dalam memerangi perubahan iklim serta meningkatkan perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di kawasan.

Sementara itu, Gedung Putih juga mengumumkan bahwa dalam perjalanan pulang dari Vietnam, Presiden Biden akan singgah di Alaska untuk memperingati 22 tahun serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Dia dijadwalkan akan mengambil bagian dalam upacara peringatan di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, yang akan melibatkan anggota militer, responden pertama, dan keluarga mereka.

Pengumuman mengenai kunjungan ke Vietnam ini muncul setelah beberapa minggu Presiden Biden memberikan sinyal kemungkinan kunjungan tersebut. Ia sebelumnya menyatakan bahwa pemimpin Vietnam menginginkan pertemuan dengan dirinya.

Bahkan, dalam resepsi kampanye pada bulan Juli, Presiden Biden mengungkapkan bahwa Vietnam memiliki minat untuk mengubah hubungan kedua negara menjadi mitra yang lebih erat.

Baca Juga: 8 Tips Naik Gunung untuk Perempuan Pemula, Khansa Syahla: Jangan Tinggalkan Ibadah

Perlu dicatat bahwa Vietnam dikenal sebagai negara otoriter yang diperintah oleh satu partai, yakni Partai Komunis Vietnam. Namun, catatan mengenai hak asasi manusia di negara tersebut telah menjadi perhatian, termasuk pembatasan kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul secara damai.

Meski demikian, Biden telah menegaskan bahwa dia tidak pernah menghindari pembicaraan mengenai hak asasi manusia dalam pertemuan dengan pemimpin manapun.

Selama masa jabatannya, Presiden Biden telah menekankan peningkatan dan perluasan hubungan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini sebagai respons terhadap meningkatnya pengaruh militer dan ekonomi Tiongkok di kawasan tersebut.

Amerika Serikat juga telah berupaya untuk memperkuat kemitraan dengan Vietnam, yang telah mendekati tawaran-tawaran dari pihak Washington. Baik China maupun Rusia sebelumnya merupakan mitra dagang utama bagi Vietnam.

Meskipun Vietnam dan Tiongkok memiliki batasan laut yang saling berdekatan di Laut Cina Selatan, serta pernah terlibat dalam konflik singkat pada tahun 1979, hubungan dagang antara keduanya tetap kuat.

Selain itu, Vietnam juga telah menjadi pusat produksi ekspor bagi berbagai perusahaan global, seperti LG, Samsung Electronics, dan pemasok untuk Apple, Inc. serta produsen mobil ternama.

Kunjungan Presiden Biden ke Vietnam ini merupakan bagian dari upayanya untuk memperkuat kerjasama antara negara-negara di kawasan tersebut. Hal ini juga terlihat dari kunjungannya sebelumnya ke Jepang dan Korea Selatan untuk mengukuhkan perjanjian ekonomi dan keamanan yang baru. Tujuan akhirnya adalah untuk mengatasi tantangan bersama dan mencegah konflik yang tidak perlu dalam era geopolitik yang kompleks saat ini.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler