Perusahaan Teknologi Asal UEA akan Sediakan 10 Juta Dosis Vaksin untuk Indonesia Tahun Ini

23 Agustus 2020, 18:59 WIB
ILUSTRASI: Vaksin Corona Virus Desease atau Covid-19/ /pixabay/geralt

 

POTENSI BISNIS - Penyediaan awal vaksin sebanyak 10 juta dosis bagi Indonesia untuk tahun ini akan dipenuhi oleh perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab (UEA).

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dari hasil pertemuan yang dilakukan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dengan G42.

Pertemuan itu juga sebagai komitmen untuk penyediaan awal vaksin yang menjadi bagian dari kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 dengan Indonesia.

Baca Juga: Kabar Gembira, BLT Subsidi Gaji Bagi Pekerja Formal akan Cair Lusa

Dalam hal ini, Menlu Retno menjelaskan, saat G42 tengah menjalin kerja sama dengan Kimia Farma untuk vaksin dan juga dengan Indo Farma terkait test kit menggunakan teknologi laser serta AI untuk mendekteksi Covid-19.

"Akan ada pembicaraan lanjutan antara Kimia Farma dengan G42 mengenai hal-hal yang lebih perinci terkait dengan komitmen tersebut," kata Retno dalam konferensi pers pada Sabtu 22 Agustus 2020.

G42 merupakan perusahaan teknologi kesehatan UEA berbasis artificial intelligence (AI) dengan secara aktif terlibat dalam penelitian, pengembangan, dan distribusi aplikasi pengujian serta perawatan Covid-19.

Adapun terkait kerja sama vaksin, lanjutnya, Indonesia juga mengirimkan satu tim peninjau untuk memantau dari dekat pelaksanaan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin corona kerja sama G42 dengan Sinopharm (perusahaan farmasi asal China).

Ke depannya, kata Retno, kerja sama antara Indonesia, G42, dan Sinopharm juga secara prinsip disepakati.

"Kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ke-3 terhadap kandidat vaksin hasil kerja sama Sinopharm-G42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan," ujarnya.

Seperti dilansir PotensiBisnis.com dari Wartaekonomi, selain hasil tersebut, Retno dan Erick juga telah menyaksikan pertukaran dua dokumen kerja sama yang telah ditandatangani perusahaan asal Indonesia dan UEA terkait pengembangan vaksin serta teknologi deteksi penularan Covid-19.

"Pertama, Nota Kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Health Care AI Holding Rsc Ltd tentang Kerja Sama Pengembangan Produk-Produk Vaksin, dengan cakupan kerja sama di bidang produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan pengembangan serta uji klinis, produksi vaksin serta pemasaran dan distribusinya," ungkapnya.

Labih lanjut, Retno mengungkapkan nota kesepahaman kedua berlaku antara PT Indo Farma dengan G42 Health Care AI Holding Rsc Ltd.

Dokumen tersebut berisi tentang kerja sama kesehatan mencakup di bidang penelitian, pengembangan, produksi, dan distribusi teknologi berbasis laser dan AI untuk deteksi Covid-19.

Menurutnya, penerapan teknologi dalam berbagai kerja sama yang telah terjalin itu dinilai akan dapat membantu mempercepat upaya pelacakan penderita virus corona serta membantu mendukung kegiatan ekonomi yang lebih aman.

"Misalnya penelitian bersama dengan menggunakan artificial intelligence tidak saja untuk mendeteksi Covid-19, namun juga penyakit lainnya. Kemudian kerja sama untuk distribusi produk farmasi Indonesia di pasar-pasar Timur Tengah, Afrika, dan wilayah lainnya," imbuhnya.

Menanggapi usulan-usulan tersebut, pihak G42 dikatakan akan melanjutkan komunikasi dan bahkan akan berkunjung ke Indonesia dengan segera mungkin.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler