POTENSI BISNIS - Percakapan telepon antara Vladimir Putin dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan bocor.
Kremlin mengungkap Presiden Rusia dan Turki Vladimir Putin dan Tayyip Erdogan sepakat dalam percakapan telepon pada hari Jumat, 24 Februari 2023 kemarin.
Putin dan Erdogan rupanya sudah menyepakati jika mereka akan melanjutkan kontak pribadi.
Baca Juga: Genap Satu Tahun Perang Rusia Ukraina, China Beberkan 12 Rencana Selesaikan Konflik
"Disepakati untuk melanjutkan kontak pribadi," kata pesan itu sebagaimana dikutip kantor berita Ria Novosti.
President Russia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat itu membahas kerja sama di berbagai sektor.
Diantaranya Rusia dan Turki membaha kerjasama di bidang energi, pasokan pembawa energi Rusia, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu .
“Masalah kerja sama Rusia-Turki, termasuk di sektor energi, juga dibahas. Aspek praktis pengiriman lebih lanjut dari pembawa energi Rusia dan pembangunan PLTN Akkuyu dipertimbangkan secara rinci,” kata laporan itu.
Baca Juga: Amerika Serikat 'Menang Banyak' dalam Perang Ukraina Rusia, Ini Buktinya
Berdasarkan laporan dari Kremlin, Erdogan juga berterima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas bantuan Rusia dalam menghilangkan konsekuensi gempa bumi di Turki.
"Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam atas bantuan Rusia dalam menghilangkan konsekuensi dari gempa bumi dahsyat di Turki, mencatat profesionalisme yang tinggi dari penyelamat dan dokter Rusia," kata pesan itu.
Selain itu, Putin menyatakan kesiapannya untuk terus memberikan bantuan yang diperlukan Turki untuk membangun ulang wilayah yang terkena bencana alam.
Turki memang sedang dilanda bencana alam gempa bumi yang menghancurkan beberapa kota.
Baca Juga: Aktivis Led By Donkeys Mengecat Bendera Ukraina di Jalan Depan Kantor Dubes Rusia untuk Inggris
Satu Tahun Perang Rusia - Ukraina
Rusia telah melakukan operasi khusus militer di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut tujuan utamanya adalah pembebasan Donbass dan penciptaan kondisi yang menjamin keamanan Rusia sendiri.
Moskow beberapa kali telah mengindikasikan siap untuk negosiasi, namun Kyiv telah melarang mereka di tingkat legislatif.
Akibatnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaskan pada KTT G20 pada November 2022 lalu bahwa tidak akan ada Minsk-III (perjanjian penyelesaian perang Donbas).
Sekretaris Pers Presiden Rusia, Dmitry Peskov mengungkapkan jika perkataan Zelensky itu menegaskan jika Kiev tidak mau menempuh jalur negosiasi.***
Dapatkan update perkembangan perang Rusia Ukraina melalui LINK INI.