Kremlin Vladimir Putin Tolak Tampil di Depan Kamera Usai Vaksin Covid-19, Diduga Alamai Efek Samping

30 Maret 2021, 10:13 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin itu tidak suka tampil di depan kamera saat disuntik vaksin. /ANTARA/Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin melalui REUTERS/pri/


POTENSI BISNIS - Di beberapa negara di dunia telah dilakukan langkah vaksinasi yang disuntikkan pada tiap kepala negaranya, termasuk di Indonesia.

Namun, berbeda dengan negara lain, penyuntikan vaksin Covid-19 pada Presiden Rusia Vladimir Putin tidak disiarkan ke ruang publik.

Kremlin mengatakan, Presiden Rusia itu tidak suka tampil di depan kamera saat disuntik vaksin.

Baca Juga: Kate Middleton Segera Terbitkan Buku untuk Mengenang Pandemi Covid-19

Baca Juga: Deddy Mizwar Berduka, Pemeran Om Ganteng di Film G30S PKI Meninggal Dunia

"Kami tidak akan menunjukkan ini, Anda harus mempercayai kata-kata kami untuk itu. Adapun divaksinasi di depan kamera, dia tidak menyukainya," ujar Peskov.

Vladimir Putin menerima suntikan vaksin Covid-19 tersebut pada Selasa, 23 Maret 2021 waktu setempat.

Namun, setelah penyuntikan tersebut, Putin menjelaskan dirinya mengalami efek samping ringan setelah menerima suntikan pertama vaksin Covid-19.

"Saya bangun keesokan paginya setelah (menerima)vaksinasi dan menurut saya saya merasakan sedikit nyeri pada otot. Saya mengambil termometer suhu tubuh saya normal," katanya kepada saluran TV negara Rossiya 1, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 29 Maret 2021.

Putin pun tidak mengungkapkan yang mana dari tiga vaksin Rusia yang dia terima.

Menurutnya hanya dokter yang mengetahui soal vaksin mana yang disuntikkan padanya.

"Kami dengan sengaja tidak mengatakan suntikan mana yang akan didapat presiden, mencatat bahwa ketiga vaksin (buatan) Rusia benar-benar dapat diandalkan dan efektif," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 24 Maret 2021.

Dikutip dari Antaranews: Negara Rusia tercatat memiliki 4,5 juta lebih kasus COVID-19 hingga saat ini.

Orang nomor satu di negara berjuluk Beruang merah itu berharap Rusia mencapai kekebalan kawanan (herd immunity) dan mencabut pembatasan terkait pandemi pada akhir musim panas.

Di lain pihak, beberapa ilmuwan berharap herd immunity akan meningkat ketika ada kekebalan antara 50 hingga 70 persen populasi.

Di Indonesia sendiri vaksinasi terhadap Presiden Joko widodo telah dilakukan beberapa waktu lalu.

Vaksinasi tersebut disiarkan ke publik seperti beberapa pemimpin negara lain di dunia.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler