POTENSI BISNIS - Isra Miraj merupakan suatu peristiwa penting bagi umat Islam yang kerap diperingati mulai 27 Rajab.
Pada 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian, terdapat Isra Miraj ialah perjalana di malam hari dilakukan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.
Kisah Isara Miraj ini terdapat dalam Alquran surat Al-Isra, pada malam itu, Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian Nabi diangkat ke langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah SWT.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Rajab, Niat Puasa Rajab, Niat Puasa Siang Hari di Bulan Rajab 1442 H
Perjalanan tersebut merupakan hadiah yang diberikan Allah SWT kepada kekasih-Nya, setelah diberikan cobaan, yakni ditinggal orang terdekatnya.
Sang Istri, Khadijah dan paman Abi Thalib yang selalu membe Nabi, meninggal dunia kala itu.
Sesat tiba di langit ke tujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat sebanyak 50 waktu dalam sehari.
Baca Juga: Hukum Puasa Rajab Tidak Sahur, Bolehkah Niat Puasa Rajab Pagi Hari? Begini Ternyata Sebenarnya
Setelah menerima perintah sholat itu, Muhammad diperingatkan oleh Nabi-nabi terdahulu untuk memperhatikan umat.
Lantas, Muhammad kembali meminta keringanan, hingga perinta sholat menjadi liwa waktu dalam sehari.
Sejak saat itulah, semua umat Islam diwajibkan melaksanakan shola yang lima waktu tersebut.
Baca Juga: Jadwal Puasa Rajab dapat Disesuaikan dengan Puasa Sunnah Lainnya, Ini Penjelasannya
Kisah perjalanan Isara Miraj Nabi Muhammad SAW, hedaknya diimani sebagai kejadian yang luar biasa bisa terjadi karena atas kekuasaan Allah SWT.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Majidiyah, Ciwangun, Desa Palasarigirang, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi pun menggelar peringatan Isra Miraj Rasulullah SAW tersebut.
Peringatan Isra Miraj tersebut tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: BMKG: Waspada Perkiraan Hujan Akan Guyur Wilayah Jakarta dari Pagi Hingga Malam
Dalam kegiatan tersebut pun, turut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya Mamun selaku pembinan DKM, Engkus Kusnawan dan Saepul Nida merupakan tokoh pemuda di sana.
Di tengah kebijakan PPKM mikro, peringatan Isra Miraj itu diperingati dengan tidak begitu banyak warga yang turut hadir.
Sebab, selain memperingati Isra Miraj, terdapat pemberian penghargaan bagi yang berkontribusi besar dalam menghidupi kegiatan di Masjid hingga kemajuannya.
Ketua DKM Al-Majidiyah, Burhanudin mengatakan, inisiatif kami untuk memberikan penghargaan ini kepada mereka yang memiliki kontribusi besar untuk kemajuan Masjid ini.
Terlebih dalam pelaksanaan peringatan Isra Miraj, diharapkan Masjid ini menjadi suatu tempat pilihan bagi warga untuk bertadabur dan beribadah.
"Kami berinisiatif untuk memberikan penghargaan kepada orang-orang yang memiliki
kontribusi besar dalam kemajuan masjid. Mulai dari ketua DKM periode sebelumnya, ketua pelaksana pembangunan, dan jamaah yang konsen dalam menjaga kebersihan masjid", kata Burhanudin belum lama ini.
Burhanudin juga mengatakan, dengan diberikannya penghargaan ini, akan menjadi momentum untuk memotivasi masyarakat dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Iya betul, penghargaan ini menjadi semacam motivasi untuk masyarakat dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT," ujarnya.
Adapun mereka yang mendapatkan penghargaan tersebut, Ketua DKM sebelumnya, Ohim, Ketua pelaksana pembangunan Masjid Abdul Latip, dan yang menjada kebersihan Yati.***