Tanggapi Soal Habib Rizieq, Begini Tanggapan dari Jenderal Hendropriyono

26 Desember 2020, 09:35 WIB
Mertua KSAD Andika Perkasa, AM. Hendropriyono angkat bicara soal penahanan Rizieq Shihab /ANTARA (Muhammad Adimaja)/Instagram @am.hendropriyono

POTENSIBISNIS - Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. A.M. Hendropriyono angkat bicara Soal fenomena Habib Rizieq.

Menurut Hendropriyono, apa yang dilakukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, beserta pengikutnya telah mengingkari Pancasila.

Hendropriyono mengungkapkan pendapatnya tersebut berdasarkan berbagai pidato Habib Rizieq yang sempat ia simak. Menurutnya, arah pidato Habib Rizieq dan para pengikutnya telah mengingkari Pancasila.

Baca Juga: Berawal dari Dijemput Ambulans, Ustazd Haikal Hassan Buka Suara hingga Sindir Pihak yang Dibayar

Hal tersebut disampaikannya saat berbincang dengan Karni Ilyas yang diunggah melalui kanal YouTube karni Ilyas Club, Jumat, 25 Desember 2020.

“Ini karena saya ikuti dari berbagai pidatonya yang bersangkutan sendiri, pengikut-pengikutnya, arahnya sudah ingin mengingkari Pancasila,” ujarnya.

Menurut pandangan Hendropriyono, apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq dan pengikutnya selama ini, bertujuan untuk mengubah Indonesia menjadi negara syariah.

“Ingin merubah, syariah, tapi menurut versi yg bersangkutan. Nggak jelas, nggak ada contohnya, negara yang dicita-citakan,” tegasnya.

Baca Juga: Cerita Sandiaga Uno Sebut Jilat Ludah Sendiri, hingga Akhirnya Jadi Menteri Jokowi

Lebih lanjut, Hendropriyono menyebutkan apa yang dirumuskan oleh Habib Rizieq berkaitan dengan negara khilafah, tidak juga berdasarkan pada contoh-contoh di masa lalu. Sebagaimana dilansir dari laman PikiranRakyat-Tasikmalaya dalam artikel "Ditanya Soal HRS, Jenderal Hendropriyono: Suburnya Radikalisme Karena Masyarakat Mabuk Agama".

“Negara khilafah begini kan ada contoh dulu, tapi dulu juga nggak sama-sama yang dirumuskan mereka, tapi tidak sama,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Hendropriyono menekankan agar tetap berpegang teguh saja kepada Pancasila. Karena menurutnya, yang terpenting adalah agar rakyat selamat dan sejahtera.

“Jangan balik mundur terus lah, ya udah, kita yang konsisten saja pancasila. Rakyat aman, rakyat selamat, dan sejahtera,” tegasnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Tiba-tiba Politisi Partai Gerindra Ini Minta Diberhentikan oleh Prabowo

Begitu pun dengan radikalisme, menurutnya tumbuh suburnya radikalisme karena masyarakat yang mabuk agama.

“Jadi kalau HRS masih saja berkobar-kobar mengibarkan radikalisme, radikal di sini konotasinya yang menyukai kekerasan, anarkisme, dan ini juga akan subur kalau tanahnya subur. Tanah yang subur untuk radikalisme adalah, masyarakat yang mabuk agama,” pungkasnya.

Namun tentu saja, bukan berarti karena beragama jadi tidak Pancasila, justru beragama sesuai dengan pancasila, maka harus beriman, tapi tidak mabuk agama.

“Kita harus beragama sesuai Pancasila, kita harus beriman, tapi jangan mabuk. Karena kalau mabuk, akibatnya tidak disiplin. Jangan mengibarkan kebebasan terus menjadi liar, ini yang saya khawatirkan,” jelasnya.***(Saniatu Aini/PikiranRakyat-Tasikmalaya)

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler