Network
POTENSI BISNIS - Mercedes-AMG GLA 35 4Matic mungkin menjadi jawaban bagi Anda yang mendambakan sebuah crossover Eropa dengan performa kencang namun harga terjangkau. Mobil ini bukanlah model yang benar-benar baru, karena seri GLA sendiri sudah ada sejak tahun 2013.
Sebagai bagian dari keluarga crossover Mercedes-Benz yang terdiri dari GLA, GLB, GLC, GLE, dan GLS, GLA menjadi pilihan termurah dan berbagi platform dengan Infiniti Q30 dan QX30.
Generasi pertama GLA (X156) hadir pada tahun 2013 dan mengalami facelift di tahun 2017. Kemudian, generasi kedua (H247) diperkenalkan pada tahun 2019 dengan dimensi yang sedikit lebih besar dan perbaikan dari beberapa kekurangan generasi sebelumnya.
Baca Juga: dr. Tirta Sebut Polusi di Jakarta Bak Kota Hantu, Ini yang Akan Terjadi Kedepan
Performa Mesin yang Mengagumkan
GLA 35 yang diulas dalam artikel ini bukanlah varian AMG terbuas, karena masih ada GLA45S 4Matic dengan tenaga 421 PS dan torsi 500 Nm yang sayangnya tidak masuk ke Indonesia. Meskipun begitu, GLA35 tetap menawarkan performa yang mengesankan dengan mesin 306 horsepower dan torsi 400 Nm, disalurkan ke semua roda (4Matic) melalui gearbox 8-percepatan dual clutch. Mesin ini mampu membawa GLA 35 melesat dari 0 hingga 100 km/j dalam waktu 5,2 detik saja.
"Mobil ini, mesin ini menghasilkan 306 horsepower dengan torsi maksimal 400 Nm yang kemudian menyalurkan tenaganya ke empat roda karena ini adalah 4Matic, melalui gearbox 8 speed dual clutch." ucap Om Mobi yang dikutip langsung Potensi Bisnis di kanal Youtube @Om Mobi
Desain dan Fitur Eksterior yang Sporty
GLA 35 memiliki panjang 4.436 mm dan dilengkapi dengan velg 19 inci. Meskipun bukan velg terbaik yang ditawarkan Mercedes, rem dengan tulisan AMG memberikan sentuhan sporty.
Tampilan eksterior juga dipercantik dengan roof rail, panoramic roof, dan knalpot asli yang dapat menghasilkan dua macam suara. Menariknya, knalpot pada GLA 35 ini bukanlah knalpot palsu seperti yang sering ditemui pada mobil Mercedes lainnya.
Bagasi dilengkapi dengan power tailgate, namun ruang kabin belakang tidak terlalu luas, terutama untuk penumpang dengan postur tinggi. Jok belakang juga tidak memiliki armrest, namun tetap menawarkan kenyamanan dengan bahan suede dan jahitan merah yang sporty.
