Menyambut Hari ke 9-10 Muharram, Berikut Niat Puasa Tasua dan Asyura Latin serta Keutamaannya

- 21 Agustus 2020, 10:03 WIB
Doa
Doa /Jurnal Garut//Jurnal Garut

Puasa Tasua memiliki beberapa hikmah, tiga hikmah puasa Tasua sebagai berikut:

1. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.

2. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

3. Untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

Kemudian puasa Asyura, dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut: "Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa." Artinya: “saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.

Keutamaan Puasa Asyura, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadist, Puasa Asyura memiliki beberapa keutaman. Diantara keutamaan puasa Asyura sebagai berikut:

Puasa paling utama, puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram. Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau: “Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?

Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x