Fenomena Purnama Blue Moon 22 Agustus 2021, Ini Asal-usulnya

- 20 Agustus 2021, 06:25 WIB
Poto Bulan Purnama. Ilustrasi : Fenomena Purnama Blue Moon 22 Agustus 2021, Ini Asal-Usulnya
Poto Bulan Purnama. Ilustrasi : Fenomena Purnama Blue Moon 22 Agustus 2021, Ini Asal-Usulnya /Unsplash/Aron Visuals


POTENSI BISNIS - Bulan purnama yang akan terjadi Minggu 22 Agustus 2021 merupakan bulan biru musiman yang terjadi setiap dua atau 3 tahun sekali.

Blue Moon atau bulan biru akan menghiasi langit malam Indonesia pada pukul 19.01 WIB Minggu, 22 Agustus 2021.

Puncak fase Bulan Purnama di Agustus 2021 ini terjadi pada 22 Agustus pukul 19.01 WIB, dengan jarak 379.229 kilometer dari Bumi dan terletak di konstelasi Aquarius.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Jumat, 20 Agustus 2021 Lokasi Bandung Raya dan Sumedang

Baca Juga: Kritik Adegan Ikatan Cinta Rayakan HUT RI Tanpa Prokes, Roy Suryo: Maaf Bukan Ikut-ikutan Menko

Fase Bulan Purnama atau disebut juga fase oposisi solar Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.

Ada dua jenis yang berbeda mengenai bulan biru, yaitu bulan biru musiman dan bulan miru bulanan, berikut asal-usul bulan biru:

1. Asal-Usul Bulan Biru Musiman

Baca Juga: Jadwal Layanan Samsat Keliling 20 Agustus 2021: Lokasi Bandung, Cimahi dan Sumedang

Bulan Biru Musiman yang didefinisikan sebagai Bulan Purnama ketiga yang terjadi dalam sebuah musim astronomis.

Mengalami empat kali Bulan Purnama dapat ditelusuri dari penggunaan Almanak Petani Maine yang saat ini sudah tidak dipakai lagi.

Menurut almanak ini, kemunculan purnama ke-13 dalam satu tahun dapat mengacaukan Peringatan Hari Besar Kristen (diantaranya Prapaskah dan Paskah) yang menggunakan Bulan Purnama untuk penentuannya.

Baca Juga: Bikin Merinding, Akui Lesti Kejora sebagai Pembawa Keberuntungan, Segini Kekayaan Rizky Billar Sebelum Menikah

Angka 13 dianggap sebagai angka sial, dan juga, kesulitan perhitungan terjadinya Bulan Purnama menyebabkan Bulan Purnama tambahan ini kemudian dinamakan sebagai “Bulan Biru”.

Di dalam bulan Prapaskah (Month of Lent), terjadi Bulan Purnama Prapaskah (Lenten Full Moon) yang merupakan Bulan Purnama terakhir di musim dingin (belahan utara).

Sebulan setelahnya, yakni Bulan Purnama Paskah (Easter Full Moon atau Paschal Full Moon) merupakan Bulan Purnama pertama di musim semi (belahan utara).

Baca Juga: 5 Kebiasaan Tanpa Disadari Merusak Kesehatan Jangka Panjang: Satu di Antaranya Kurang Minum

Bulan Purnama ketiga yang dinamai sebagai Bulan Biru dapat memastikan jatuhnya Prapaskah dan Paskah sudah sesuai dengan fase Bulan yang tepat, sehingga peringatan hari besar lainnya juga akan jatuh di waktu yang tepat.

2. Asal-Usul Bulan Biru Bulanan

Definisi Bulan Biru yang lebih populer, yaitu Bulan Purnama kedua dalam salah satu bulan kalender Masehi.

Hal ini disebabkan oleh kesalahan penafsiran yang pada mulanya dibuat oleh seorang astronom amatir, James Hugh Pruett (1886–1955) dalam majalah Sky & Telescope edisi 1946.

Kesalahan ini akhirnya tersebar sebagai fakta, definisi ini dianggap sebagai definisi kedua Bulan Biru alih-alih menganggapnya sebagai suatu kesalahan.***

Editor: Babah Pram

Sumber: Lapan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah