Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan Berdzikir Dalam Hati, hingga Sarankan Begini

- 7 Agustus 2021, 09:38 WIB
Ilustrasi sedang berdzikir. Dilihat pada tayangan Youtube tersebut, UAS menjelaskan tentang berdzikir yang merupakan satu di antara sarana untuk mengingat Allah SWT.
Ilustrasi sedang berdzikir. Dilihat pada tayangan Youtube tersebut, UAS menjelaskan tentang berdzikir yang merupakan satu di antara sarana untuk mengingat Allah SWT. /Pexels.com/RODNAE Production

POTENSI BISNIS - Dalam satu majelis, Ustaz Abdul Somad mendapat pertanyaan tentang apakah boleh berdzikir di dalam hati.

Tanpa berlama-lama, Ustaz Abdul Somad yang akrab disapa UAS ini menjawabnya. Untuk lebih lengkapnya bisa disaksikan di kanal YouTube Arrahman pada 4 April 2018.

Dilihat pada tayangan Youtube tersebut, UAS menjelaskan tentang berdzikir yang merupakan satu di antara sarana untuk mengingat Allah SWT.

Baca Juga: Remaja Wajib Tahu! Bagaimana Hukum Melakukan Masturbasi? Berikut Pandangan Ustadz Abdul Somad

Kata UAS, banyak keutamaan dengan berdzikir. Satu di antaranya adalah menjadikan hati lebih tenang dan semakin dekat dengan Allah.

Lalu kapan waktu yang baik untuk berzikir? UAS menjelaskan, zikir atau mengingat Allah ini bisa dilakukan kapan saja.

UAS mengatakan, berdzikir yang paling baik adalah dengan mulut, menyebut (bergerak), dan hati mengingat.

Baca Juga: Pandangan Ustadz Abdul Somad Soal Puasa Asyura di Bulan Muharram

Baca Juga: Ciri Wanita yang Siap Akad Nikah Ikatan Cinta Menurut Buya Yahya: Jangan Bayangkan Jebolan Pondok Pesantren

Biasanya orang berdzikir dengan mengucapkannya secara lisan.

Tetapi kata UAS ada juga orang sedang bekerja biasanya memilih berdzikir dalam hati.

Jelas UAS menjawab pertanyaan tersebut adalah, jika mulut tidak bisa selalu bergerak untuk melafalkan bacaan dzikir, bisa berdzikir di dalam hati saja.

Lantas, Ustaz Abdul Somad menyarankan, bisa memberikan target dzikir dalam sehari.

Misalnya kata UAS, dalam sehari latihan berikir hingga 1.000 kali.

Alasa UAS adalah, dengan target dzikir harian tersebut, bisa menjadi bahan latihan orang terbiasa untuk berdzikir.

Pandangan lain 

Penjelasan lainnya, dikuti dari Al-Imam Ibn Hajar al-Haitami, ulama besar dalam mazhab Syafi’i, guru dari penulis kitab Fath al-Mu’in karya Syaikh Zainuddin al-Malibari menyebut, zikir lebih bernilai ibadah ketika dilafazkan.

Namun, membacanya di dalam hati nilai keutamaan ibadah tetap ada, dari sisi menghadirkan makna zikir itu yaitu meneguhkan kekuasaan Allah dan mengagungkan-Nya di dalam hati.

Namun, dititiktekankan zikir yang ada nilai ibadah dengan membacanya secara lisan.

Sementara pahala dalam zikir dalam hati, adalah menghadirkan makna zikir kepada Allah dalam hati. Wallahu A’lam.***

Sebagian artikel ini telah tayang di portaljember.pikiran-rakyat.com.

 

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah