Selain Itikaf, Berikut Tips Lain untuk Menggapai Lailatul Qadar

- 3 Mei 2021, 14:30 WIB
Simak cara mendapat lailatul qadar selain itikaf.
Simak cara mendapat lailatul qadar selain itikaf. //*potensibisnis.com/Pixabay/ Konevi

POTENSI BISNIS – Pekan sekarang kita sudah memasuki Al ‘Asyru Al Awakhir atau 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Para pemenang Ramadhan yang berhak mendapatkan gelar takwa justru akan ditentukan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan ini.

Ibnu Rajab RA berkata, “Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa darinya kecuali sedikit. Maka barang siapa telah mengisinya dengan baik, hendaklah menyempurnakannya. Dan siapa yang belum maksimal mengisinya dengan baik, hendaklah ia mengakhirinya dengan (amal-amal) yang baik.” (Lathaaifu’l Ma’arif I/209).

Baca Juga: 3 Waktu Terbaik Bayar Zakat Fitrah Ramadhan, Ini Penjelasannya

Untuk itu, bagi yang ingin meraih sukses Ramadhan dan memperoleh Lailatul Qadar, tidak ada kata lain selain meningkatkan kesungguhan beribadah dan melipatgandakan dalam memproduksi amal saleh di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19, kita semua diperintahkan untuk di rumah saja, sehingga kita tidak bisa beribadah itikaf di masjid.

Padahal itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan sangat dianjurkan (Sunnah Muakkadah) dan merupakan amalan mulia yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.

Sebagaimana penuturan Aisyah RA, “Rasulullah selalu iktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan,” ucap Aisyah sebagaimana termuat dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, no. 2026, Muslim, no. 1171.

“Bahkan pada tahun beliau wafat, beliau itikaf 20 hari,” tutur Aisyah dalam hadits riwayat Bukhari, no. 694. 

Itikaf di Masjid pada malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah salah satu cara dan langkah yang baik dan potensial menghidupkan malam-malam itu dengan ibadah guna meraih Lailatul Qadar.

Baca Juga: 15 Keutamaan Malam Lailatul Qadar Perlu Diketahui, Satu di Antaranya Ditentukan Takdir 1 Tahun Kedepan

Namun, itikaf bukan satu-satunya cara meraih Lailatul Qadar. Sebab, rukun itikaf itu ada dua, niat taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT dan berdiam di masjid.

Namun karena terhalang wabah virus corona, kita bisa melakukannya di rumah dengan menghidupkan malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan dengan beragam ibadah, seperti dengan memperbanyak shalat qiyamullail (tahajjud), tilawah, sedekah, zikir dan doa.

Sebab, Nabi SAW bersabda, “Maka barang siapa yang berkeinginan kuat melakukan suatu kebaikan, namun tidak melakukannya (seperti karena terhalang wabah atau lainnya), Allah akan tetap mencatat di sisi-Nya, sebagai kebaikan yang sempurna” (HR Bukhari, no. 6491 dan Muslim, no. 131). 

Seperti dikutip PotensiBisnis.com dari laman IKADI, masih ada beberapa tips dan langkah lain untuk menggapai Lailatul Qadar, di antaranya:

  1. Mengenal hakikat lailatul qadar

Makna Al Qadr adalah At Ta’zhim, malam yang penuh keagungan dan keistimewaan sehingga orang yang menghidupkannya memiliki keagungan dan keistimewaan. Juga At Tadhyiiq, yaitu dirahasiakan mengetahui kepastian waktunya, atau karena bumi disesaki oleh para malaikat.

Adapun keutamaan dan keistimewaan Lailatul Qadar yaitu malam diturunkannya Al Qur’an, pengagungan Allah terhadapnya dengan firman-Nya, disifati sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril membawa berkah dan rahmat, penuh keselamatan dan kesejahteraan sehingga setan tidak dapat berbuat keburukan, dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, seperti hidup, mati, rezeki, untung, rugi.

Waktu Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah agar para hamba-Nya bersungguh-sungguh untuk mencarinya. Hanya saja Nabi SAW memberitakan bahwa kemungkinan besar hal itu terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dan lebih besar lagi kemungkinannya di malam-malam ganjil sebaimana termuat dalam HR Bukhari nomor 1878. Kemudian, berdasarkan keterangan HR Muslim II/267, disebutkan bahwa dari malam-malam ganjil itu, malam kedua puluh tujuh lebih besar lagi kemungkinannya, bahkan Ubay bi Ka’ab sampai bersumpah tentang ini.

  1. Menata niat dalam menggapai lailatul qadar
  2. Meningkatkan kesungguhan dari malam-malam sebelumnya
  3. Menghidupkan malam-malam dengan ibadah
  4. Membangunkan keluarga
  5. Menjauhi istri agar dapat konsentrasi saat ibadah

Hal ini dilakukan oleh Rasulullah seperti diceritakan oleh Aisyah: “Dahulu Rasulullah SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, menghidupkan malam (dengan ibadah), membangunkan keluarganya dan mengikatkan dengan erat sarungnya.”

  1. Mengakhirkan makan sampai sahur
  2. Mandi antara Magrib dan Isya
  3. Berdoa

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Itikaf di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Serta Artinya

“Sebagai hamba Allah kita hanya berkewajiban berusaha, akhirnya hanya Allah yang menentukan.

Namun, Allah SWT menjanjikan bahwa hidayah, taufik dan pertolongan-Nya akan diberikan kepada para hamba-Nya yang bersungguh-sungguh,” (QS Al ‘Ankabuut: 69).

Karena itu, selain dengan usaha-usaha lahir di atas, kita juga harus melakukan usaha batin, di antaranya dengan berdoa kepada Allah agar kita termasuk orang-orang yang diberikan taufik untuk menggapai Lailatul Qadar.

Dan selama menghidupkan malam-malam itu dengan salat, tilawah Alquran, zikir, dan sedekah kita juga banyak memperbanyak doa.

Di antara doa yang selalu kita baca di malam-malam itu adalah, Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah aku).***

 

Editor: Babah Pram

Sumber: IKADI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x