POTENSI BISNIS - Berikut syarat, rukun, hukum dan keutamaan melakukan itikaf di bulan Ramadhan 1442 H.
Itikaf merupakan satu di antara amalan sunnah yang dapat dilakukan pada bulan Ramadhan, bahkan banyak sekali keutamaannya.
Terlebih jika melakukan itikaf dengan khusyuk dan berdoa sepenuh hari kepada Allah SWT, maka membuat kita semakin dekat dengan-Nya.
Baca Juga: Penyekatan Mudik Lebaran 2021, Polresta Bogor Kota Siapkan Enam Pos Kecuali di Wilayah Ini
Dalam artikel ini, PotensiBisnis.com akan coba membahas syarat, rukun, hukum dan keutamaan itikaf.
Itikaf secara bahasa berasal dari bahasa arab, (akafa) yang artinya al-habsu atau memenjarakan.
Seperti dikatakan Ubay bin Ka'ab dan Aisyah, Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, hingga (wafat) dijemput Alla SWT.
Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsak Hari Ini Senin 3 Mei 2021, Wilayah Bandung, Sumedang dan Cimahi
Keutamaan Itikaf Bulan Ramadhan
1. Menggapai Malam Lailatul Qadar
Satu di antara keutamaan itikaf yakni menggapai malam lailatul qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan.
Terdapat hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab beliau Bulughul Marom, yaitu hadits no. 699 tentang permasalahan i’tikaf.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau di wafatkan oleh Allah.
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Satu di Antara Keutamaan Ibadah Bulan Ramadhan
2. Mendapatkan Pahala Setiap Saat
Berdiam diri di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah bisa juga dengan mendirikan shalat, tilawah, dzikir, berdoa, bermunajat, tadabbur, tafakkur atau mengkaji ilmu.
Bahkan dalam kondisi tidur pun, orang yang beritikaf mendapatkan pahala yang besarnya tidak bisa didapatkan oleh orang yang tidur di rumah. Sebab tidurnya itu termasuk rangkaian itikaf.
3. Sunnah Rasul
Itikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan sunnah Rasulullah. Bahkan di Ramadhan terakhir sebelum wafat, Rasulullah beritikaf selama 20 hari.
Demikian pula istri beliau dan para sahabat Nabi. Mereka beritikaf sepuluh hari terakhir Ramadhan ini.
Bahkan sepeninggal Rasulullah, istri-istri beliau juga beritikaf sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Rukun Melaksanakan Itikaf:
1. Niat
2. Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tuma’ninah shalat
3. Masjid
4. Orang yang beri’tikaf
Syarat orang yang melaksanakan Itikaf:
Sebelum melakukan Itikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
Pertama, niat, dalam Itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
1. Islam
2. Berakal Sehat
3. Bebas dari Hadas Besar
Jadi orang-orang yang melaksanakan I’tikaf tetapi tidak memenuhi syarat-syarat di atas, maka dianggap tidak sah.
Itikaf di bulan Ramadhan membantu kita untuk mengevaluasi diri. Dengan itikaf kita akan berfokus pada diri kita dan menjauhi kesombongan.***