Malam Nisfu Syaban, Ini Doa yang Dianjurkan Syekh Abdul Qadir Jaelani

- 28 Maret 2021, 15:44 WIB
Simak Dosa-dosa yang Tak Diampuni di Malam Nisfu Sya’ban
Simak Dosa-dosa yang Tak Diampuni di Malam Nisfu Sya’ban /Pixabay/mohamed Hassan


POTENSI BISNIS - Syaban merupakan bukan ke 8 dari 12 bulan dalam penanggalan Islam. Nisfu memiliki arti sebagai pertengahan.

Dari penjelasan tersebut, Nisfu Syaban mempunyai arti pertengahan bulan Syaban yaitu pada 15 Syaban 1442 Hijriyah.

Sedangkan malam Nisfu Syaban di tahun 2021 ini jatuh pada Minggu, 28 Maret dan Senin, 29 Maret.

Baca Juga: UPDATE: Jumlah Korban Bom Katedral Makassar

Baca Juga: Turut Angkat Bicara Terkait Bom Makassar, Menang Gus Yaqut: Selesaikan Masalah dengan Jalan Damai

Baca Juga: Terkait Ledakan Bom Makassar, MUI: Jangan Kaitkan dengan Agama Tertentu

Dalam sejarahnya malam Nisfu Syaban disebut sebagai malam yang istime. Banyak peristiwa dalam Islam yang terjadi pada malam ini.

Salah satunya umat islam mengenang diubahnya arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke arah Ka’bah di malam Nisfsu Syaban.

Selain itu, malam Nisfu Syaban merupakan tanda bahwa Ramadhan akan segera tiba.

Baca Juga: LINK Streaming Nonton Drama Korea Vincenzo Episode 12 Subtitle Indonesia, Identitas Joon Woo Terbongkar

Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban biasanya digunakan oleh umat Islam untuk banyak beribadah.

Salah satu ibadah yang rutin diselanggarakan di malam ini adalah salat berjamaah. Serta membaca doa-doa tertentu.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani menegaskan, malam Nisfu Syaban disebut sebagai malam pembebasan:

وقيل وانما سميت ليلة البراءة لأن فيها براءتين براءة للأشقياء من الرحمن وبراءة للأولياء من الخذلان

“Dikatakan bahwa malam nisfu Syaban disebut malam pembebasan karena di dalamnya terdapat dua pembebasan. Pertama, pembebasan untuk orang-orang celaka dari siksa Allah yang Maha-Penyayang. Kedua, pembebasan untuk para kekasih Allah dari kehinaan.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 283)

Oleh karena itu, di malam ini dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan berdoa. Sebab malam ini adalah malam penuh rahmat.

Sedangkan berikut ini doa Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang mengutip doa dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, Mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’mati, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimni bihim min kulli sû-in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj‘al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardla ‘annî, fainna maghfirataka lidh dhâlimin, wa anâ minadh dhâlimîna, allâhumma ighfir lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî mâ lâ yanfa’uka, fainnaka al-wâsi’atu rahmatuhu, al-badî‘atu hikmatuhu, fa a‘thini as-sa‘ata wad da‘ata, wal-amna wash-shihhata wasy-syukra wal-mu‘âfata wattaqwa, wa afrighiash-shabra wash-shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj‘al ma‘ahu al-‘usra, wa a‘imma bi dzâlika ahlî wa waladî wa ikhwanî fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.

“Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 249)

Demikianlah yang di baca Ali Bin Abi Thalib di malam Nisfu Syaban, berdasarkan doa Syekh Abdul Qadir al-Jilani.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah