Peristiwa Penting 21 Juni: Hari Ulang Tahun Presiden RI Jokowi hingga Soekarno Wafat

21 Juni 2021, 16:53 WIB
Joko Widodo (Jokowi) berulang tahun ke-60. /Instagram/@jokowi/


POTENSI BISNIS - Peristiwa 21 Juni merupakan salah satu moment penting bagi bangsa Indonesia, pasalnya pada tanggal tersebut berkenaan dengan lahirnya Presiden R1 ke-7 Joko Widodo dan wafatnya Presiden RI pertama Ir. Soekarno.

Pada 21 Juni 1961, tepat hari ini, 60 tahun yang lalu, sebuah momen istimewa terjadi di Rumah Sakit Brayat Minulya, Jalan Setiabudi No.106, Manahan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Hari itu, wanita bernama Sudjiatmmi melahirkan anak pertamanya yang bernama Saat itu, anak laki-laki tersebut diberi nama Mulyono.

Baca Juga: Wacana Jabatan Presiden RI 3 Periode di Era Jokowi Memanas, Mahfud MD: Saya Lebih Setuju Seperti Sekarang

Namun, akhirnya berganti nama menjadi Joko Widodo. Joko bermakna laki-laki dan Widodo berarti selamet atau selamat.

Saat proses persalinan, Sudjiatmi harus menahan kesakitan dan kecemasan. Sebab saat itu usianya masih 18 tahun. Noto dan Sudjiatmi memang memilih menikah muda kala itu.

Hari lahirnya presiden RI menjadi Sorotan, tak tertinggal Juru Bicara (Jubir) RI Fadjroel Rachman turut mengucapkan selamat melalui akun Twitter @jubirpresidenRI.

Baca Juga: Resmikan Patung Soekarno Berkuda, Prabowo Sebut Bukan untuk Pengkultusan Individu

"Selamat Ulang Tahun ke-60 Presiden @jokowi, Kami doakan panjang umur, selalu sehat dan diberikanNYA kekuatan untuk melayani publik serta selalu berbahagia bersama keluarga. Aamiin YRA. #BungFADJROEL" ujar Fadjroel dikutip dari Twitter @jubirpresidenRI Senin 21 Juni 2021.

Joko Widodo atau Jokowi adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Terpilih dalam Pemilu Presiden 2014.

Jokowi menjadi Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia.

Baca Juga: Mantan Suami Dewi Perssik Tantang Maia Estianty Lakukan Sesuatu pada Mulan Jemeela: Lho Ngapain Gue

Wafatnya Presiden RI pertama Ir. Soekarno bertepatan pada Tanggal 21 juni, beliau wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia, bukan berarti membuat Soekarno mendapat perlakuan istimewa di akhir kepemimpinannya.

Soekarno justru harus mengalami pengasingan di Wisma Yaso (Sekarang Museum Satria Mandala) saat kekuasaannya mulai berkurang.

Bahkan, saat sudah sakit-sakitan Soekarno juga masih harus mendapatkan pengawasan ketat.

“Bahkan, keluarga dan kerabatnya pun sulit menemui Bung Karno. Untuk membesuk Bung Karno, mereka harus mendapat izin lebih dulu dari otoritas yang berwenang,” tulis sejarawan Bob Hering dalam Soekarno Arsitek Bangsa.

Tidak dapat dipungkiri, Soekarno memiliki jasa yang besar terhadap bangsa Indonesia.

"Bung Karno ibarat samudra, laksana hutan belantara. Semakin dalam menyelami, semakin banyak saja ragam cerita di dalamnya. Begitu banyak sisi kehidupan, perjuangan, dan kepribadian Putra Sang Fajar yang barangkali belum banyak diketahui masyarakat, apalagi generasi muda," tulis buku Soekarno Poenja Tjerita, dikutip dari laman iainkediri.ac.id Senin 21 Juni 2021.

Sebab, Soekarno lah yang memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia bersama Hatta, atau yang biasa disapa Bung Hatta.

Oleh karena itu, Soekarno pun digelari sebagai Pahlawan Proklamator. Selain sebagai Proklamator, Soekarno juga dikenal sebagai Presiden pertama Indonesia.

Era kepemimpinan Soekarno mengalami senjakala pada dekade 60-an. Selang beberapa tahun kemudian, Soekarno pun wafat.

Oleh presiden yang memimpin saat itu, Soeharto, jenazah Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Mahar Mardjono, dokter yang menangani Soekarno tampaknya sudah mahfum apa yang sedang terjadi. Mahar kemudian menghubungi anak-anak Soekarno.

Mereka pun berkumpul di RSPAD Gatot Soebroto tempat Soekarno dirawat pada Minggu, 21 Juni 1970, pukul 06.30 WIB.

Mereka yang datang saat itu adalah Guntur, Megawati, Sukmawati, Guruh dan Rachmawati.

Pukul 07.00 WIB, dokter Mahar membuka pintu kamar. Anak-anak Soekarno masuk ke kamar perawatan, dan mengajukan sejumlah pertanyaan ke dokter Mahar.

Meski demikian, dokter Mahar tak menjawabnya. Ia hanya menggelengkan kepala.
Beberapa saat kemudian, suster mencabut selang makanan, dan alat bantu pernapasan.

Anak-anak Soekarno kemudian mengucapkan takbir. Megawati membisikkan kalimat syahadat ke telinga Soekarno.

Soekarno yang masih bisa mendengar ucapan Megawati, berusaha mengikutinya, Namun kalimat yang diucapkan Soekarno tak selesai.

Soekarno hanya mampu mengucapkan "Allah". "Allaaah...," ucap Soekarno lirih seiring napasnya yang terakhir.

Tangis keluarga pun pecah, Soekarno meninggal pada pukul 07.07 WIB.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler