Sambut Hardiknas 2021, Begini Sejarah dan Hubungannya dengan Ki Hajar Dewantara

1 Mei 2021, 15:09 WIB
Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021, berikut kisah Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional /Hening Prihatini/Tangkap layar buku tematik kelas 4 Tema 4 Subtema 3

POTENSI BISNIS – Hari pendidikan nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Tahun ini, Hardiknas jatuh pada Minggu, 2 Mei 2021.

Hardiknas tidak terlepas dari sejarah panjang bangsa Indonesia, dimana tanggal 2 Mei yang merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai hari pendidikan nasional.

Dikutip dari kanal YouTube Denjaya, pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas adalah tanda jasa yang diberikan kepada Ki Hajar Dewantara atas perjuangannya.

Baca Juga: Hardiknas 2 Mei 2021, Apa Itu Arti Pendidikan? Simak Penjelasannya

Ki Hajar Dewantara telah melakukan banyak perjuangan dalam dunia pendidikan Indonesia, sehingga pendidikan Indonesia bisa menjadi seperti sekarang ini.

Ki Hajar Dewantara adalah salah satu Pahlawan Nasional. Ia lahir   di Yogyakarta pada 2 Mei 1889.

Atas jasa dalam perkembangan dunia pendidikan Ki Hajar Dewantara dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional pada tahun 1959.

Baca Juga: May Day 2021, Kemnaker Berikan Vaksin untuk 800 Buruh

Awalnya Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa. Taman Siswa adalah sebuah tempat yang memberikan kesempatan bagi penduduk pribumi biasa untuk dapat merasakan pendidikan yang sama  dengan orang-orang dari kasta yang lebih tinggi.

Sebab pada zaman penjajahan belanda pendidikan merupakan hal yang sangat langka. Hanya orang-orang yang terpandang dan orang asli belanda saja yang boleh menikmati pendidikan.

Ki Hajar Dewantara juga terkenal dengan tulisan-tulisannya. Dimana ia sering terlibat dengan Belanda karena tulisannya yang tajam dan ditunjukkan langsung kepada pihak Belanda.

Di antara tulisan Ki Hajar yang terkenal yakni ‘Seandainya saya seorang Belanda.’ Akibat tulisan tersebut Ki Hajar Dewantara dibuang ke pulau Bangka oleh Belanda.

Pada akhirnya Ki Hajar Dewantara mendapatkan bantuan dari Cipto Mangunkusumo yang meminta agar dia dipindahkan ke Belanda.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan May Day 1 Mei 2021 dari Tokoh Internasional dengan Bahasa Inggris

Setelah dari Belanda dan kembali ke tanah air, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan nasional taman siswa pada tahun 1922, dimana lembaga itu menjadi tolak ukur dari konsep pendidikan nasional Indonesia.

Ada semboyan terkenal milik Ki Hajar Dewantara dan hingga kini masih digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

‘Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani’

Dalam keseluruhan yang berarti di depan memberikan teladan, di tengah membangun kemauan, di belakang memberikan dorongan dan pengaruh.***

Editor: Babah Pram

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler