Waspada! Bakteri Menempel pada Kuas Make Up, Ini Tips Menurut Pakar Kecantikan

4 Januari 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi kuas makeup. /PEXELS/

POTENSIBISNIS - Pandemi Covid-19 membuat semua harus peduli akan kesehatan juga kebersihan, termasuk peralatan kecantikan. 

Apalagi, merias wajah merupakan kebiasaan sebagian perempuan yang sering dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Keadaan seperti ini membuat pengguna makeup harus sadar akan kebersihan alat-alat makeup.

Baca Juga: Sampaikan Kabar Duka, Haedar Nasir : Inna Lillahi, Beliau Kader Militan

Terlebih, jika alat makeup rentan disinggahi bakteri. Itu harus menjadi perhatian para pengguna makeup.

"Meskipun frekuensi penggunaan merupakan salah satu faktor, namun saat pengawet dalam produk mulai rusak maka bisa membuat makeup lebih rentan ditumbuhi bakteri," kata direktur Aesthetic Dermatology Program di Yale School of Medicine, Kathleen Suozzi.

"Seperti Staphylococci atau E. coli yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau lebih buruk, infeksi," lanjutnya seperti dilansir dari The Washington Post.

Baca Juga: Habib Rizeq Sudah Ditunggu Pasukan Pengamanan Polisi di Pengadilan, Ternyata Hal Ini yang Terjadi

Menurut pakar dermatologi, kebanyakan orang abai menjaga kebersihan produk riasan. Padahal perilaku ini berpotensi menjadi sumber bakteri dalam alat-alat rias anda.

Beauty blender yang sering digunakan dalam keadaan lembap, memiliki kandungan bakteri tertinggi.

Sementara itu, Direktur GW Center for Laser and Cosmetic Dermatology, Pooja Sodha mengatakan, idealnya kuas makeup harus dicuci setelah digunakan.

Semua jenis spons sifatnya sekali pakai tetapi pada akhirnya ini sangat individual.

Sebuah studi asal Inggris dalam Journal of Applied Microbiology pada 2019 menunjukkan, lipstik, lip gloss, eyeliner, maskara dan beauty blender yang sudah terpakai terkontaminasi 79-90 persen bakteri, termasuk Staphylococcus aureus dan E. coli.

Mencuci alat rias adalah kewajiban bagi pecinta makeup. Namun jika untuk mencuci alat rias seminggu sekali tidak memungkinkan, Anda bisa menyisihkan waktu dua kali sebulan.

Alat-alat rias yang belum terpakai tidak perlu dicuci, kecuali jika menyimpannya di gudang, sebaiknya mencucinya sebelum digunakan.

Tips Pakar Kesehatan

Membersihkan alat rias sangat penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan makeup.

Para ahli umumnya merekomendasikan untuk menggunakan pembersih wajah dan air untuk mencuci kuas dan spons, sama seperti saat membersihkan wajah.

Menurut Sodha, beauty blender seringkali lebih sulit dibersihkan daripada sikat, karena sifat bahannya yang padat. Hal ini kerap menyulitkan untuk mengukur seberapa baik pembersihannya.

"Tidak ada cara untuk menjamin seberapa efektif Anda menghilangkan bakteri dari alat ini. Anda mungkin harus menilai kebersihan dari penampilan," ujarnya.

Ahli dermatologi di Los Angeles, Ivy Lee mengatakan beauty blender harus kembali ke warna dan bentuk aslinya setelah dicuci.

Jika ada tanda-tanda usang yang terlihat, seperti ada potongan yang hilang atau ujung yang tumpul, maka itu pertanda spons harus dibuang.

Untuk kuas, Anda bisa mencuci dari ujungnya mengarah ke bawah untuk meminimalkan jumlah air yang terkumpul di tempat bulu dan pegangannya, karena jamur dapat terbentuk di sana.

"Hindari memeras kuas terlalu kuat setelah dicuci karena dapat merusak bulunya. Sebaliknya, peras dengan lembut untuk mengeluarkan air sebanyak mungkin," kata Lee.

Untuk mengeringkan kuas, Anda bisa menaruhnya di sekitar wastafel dengan posisi digantung atau taruhlah di bawah sinar matahari dan pastikan kondisinya sudah benar-benar kering sebelum dipakai kembali.

Sementara untuk riasan, jangan lupa memeriksa tanggal kedaluwarsa produk.

Makeup dengan formulasi cair, terutama riasan mata seperti maskara dan eyeliner, memiliki umur simpan paling pendek.

Maskara, misalnya, harus diganti setiap tiga hingga enam bulan. Sementara produk bedak bisa bertahan satu hingga dua tahun.

Penata rias di Seattle, Amerika Serikat, Stacie Thomas menyarankan agar Anda membiasakan diri dengan tekstur dan aroma produk sehingga Anda dapat mengetahui kapan produk itu perlu dibuang.

"Jika teksturnya berubah, seperti, sedikit mengering atau mulai sedikit tambal sulam, atau jika lipstik Anda mulai berbau seperti krayon, begitulah cara Anda mengetahui sekarang saatnya,” tuturnya.***

 

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler